JABARTODAY.COM – BANDUNG Dalam kesehatan, hubungan perilaku sangatlah erat. Banyak hal tanpa disadari dari perilaku dapat menimbulkan efek kesehatan yang besar bagi seseorang. Perilaku harus terjaga dengan baik, sebagai manusia harus bisa memilih pergaulan yang baik dan yang buruk.
Hal tersebut dikemukakan Wakil Wali Kota Bandung Oded M. Danial, di sela Workshop Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kota Bandung tahun 2018, di Hotel Novotel Bandung, Rabu (22/2).
Oded menjelaskan, selain tingkat medis dan perilaku untuk mencegah HIV/AIDS harus ada arahan dari keluarga. Hal ini penting karena dalam keluarga diajarkan norma-norma untuk bergaul. “Pendidikan dalam keluarga wajib diberikan kepada anak sejak dini, agar bisa memahami dan memilih ketika bergaul di lingkungannya,” terang Oded.
Menurutnya, dengan edukasi dan perilaku yang positif, HIV/AIDS bisa dicegah. Oleh karenanya, sebagai orang tua seyogianya memberikan edukasi dan merangkul anak anaknya dengan kegiatan positif.
Di tempat sama, Ketua Pelaksana Harian KPA Kota Bandung sekaligus Kepala Seksi Nutrisi dan Gizi Dinas Kesehatan Kota Bandung Yorisa Sativa menyatakan, narkoba sering diasosiasikan dengan penggunaan narkoba suntik. Saat ini terjadi perubahan tren penularan HIV/AIDS dari jarum suntik ke transmisi seksual. “Oleh karena itu kita harus hati-hati, sebab hal ini terjadi karena pergaulan. Baik laki-laki maupun perempuan,” jelasnya.
Sekarang ini Komisi Penanggulangan AIDS Kota Bandung bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran dan Bisnis Universitas Padjadjaran tengah menyusun rencana kegiatan untuk tahun 2018. “Untuk tahun 2018 menggunakan metode MCDA (Multi Criteria Decision Analysis). Metode ini merupakan metode priority setting yang sistematis dengan mengevaluasi opsi-opsi berdasarkan berbagai kriteria secara simultan,” ungkap Yorisa. (koe)