Libur Akhir Tahun, Ratusan Ribu Kendaraan Lintasi Purbaleunyi

jabartoday.com/net
jabartoday.com/net
JABARTODAY.COM – BANDUNG –– Pada momen-momen tertentu, kerap terjadi peningkatan volume kendaraan. Hal itu pun terjadi pada momen libur Natal 2015 dan Tahun Baru 2016. Peningkatan volume kendaraan tersebut terlihat pada naiknya jumlah kendaraan yang melintasi ruas tol, termasuk tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi).

Deputi GM Tol Collection Management Jasa Marga Bandung, Endang Sabarudin, mengiyakan, bahwa volume kendaraan yang melintasi ruas tol Purbaleunyi mengalami peningkatan signifikan. Diutarakan, secara total, volume kendaraan yang melintasi Purbalenyi mencapai ratusan ribu unit per harinya.

Sebagai contoh, ungkap dia, pada 23 Desember 2015, jumlah kendaraan yang keluar dari pintu Tol Pasteur mencapai 23 ribu unit. Sedangkan kendaraan yang masuk melalui pintu tersebut pada periode yang sama, lanjutnya, mencapai 38 ribu unit. Selain Pasteur, ujarnya, kenaikan intensitas kendaran pun terjadi pada pintu tol Cileunyi.

Pada 23 Desember 2015, sekitar 43 ribu unit kendaraan keluar melalui pintu Tol Cileunyi. Sedangkan kendaraan yang masuk melalui pintu tol tersebut pada tanggal 27 Desember 2015, lanjut Endang, mencapai 41 ribu unit. “Secara rata-rata, pada periode yang sama kondisi normal, jumlah kendaraan yang keluar-masuk pintu Tol Pasteur dan Cileunyi sekitar 30 ribu unit per hari.

Melihat kondisi itu, ungkapnya, pihaknya menyiapkan beberapa strategi untuk mengantisipasi terjadinya kepadatan dan antrean panjang yang dapat berakibat terjadinya kemacetan. Caranya, beber dia, setelah melalui pengkajian, pihaknya melakukan penambahan lajur keluar-masuk pada beberapa pintu, yaitu Tol Padalarang, Baros, Pasirkoja, dan Buah Batu. Namun, lanjutnya, penambahan lajur itu masih dalam tahap pengkajian. Kemungkinan besar, sahutnya, pelaksanaannya berlangsung tahun depan.

Untuk menyikapi permasalahan saat ini, lanjutnya, seusai hasil pengkajian, pihaknya memundurkan titik pintu tol. Ada 2 pintu tol yang mengalami pemunduran lokasi. “Yaitu, Pasteur dan Cileunyi. Itu karena ke-2 pintu tol tersebut adalah titik favorit pengendara untuk masuk dan keluar Bandung,” jelasnya.

Saat ini, serunya, pihaknya masih mencari jarak ideal untuk memundurkan titik ke-2 pintu tol itu. Menurutnya, pihaknya memerlukan lokasi yang cukup luas. Namun, aku Endang, pihaknya terbentur sejumlah hal, di antaranya, berkaitan dengan lahan. “Baik pembebasannya, maupun kondisi lahannya. Kami butuh konsultan ahli untuk evaluasi dan mencari langkah pemecahan yang terbaik untuk mengatasi masalah tersebut,” urai dia.

Untuk itu, seraya menunggu proses pengkajian, kata Endang, jajarannya berkoordinasi dengan beberapa pihak, seperti Dinas Lalu Lintas dan Angkuta Jalan (DLLAJ), kepolisian, dan pemerintah daerah guna memutuskan langkah alternatif yang bersifat sementara. “Untuk sementara, seandainya, terjadi kemacetan, kami membuka portal pintu masuk. Jadi petugas kami menghampiri kendaraan untuk memberikan tiket secara manual,” tutupnya. (ADR)

Related posts