Oleh: Fathorrahman*
Kita sering mendengar cerita besar tentang jatuhnya suatu peradaban anak-anak manusia. Mengapa mereka maju dan mengapa mereka lalu jatuh?
Jatuh dan bangunnya suatu peradaban sejatinya adalah hukum fisika belaka. Juga hukum aksi reaksi anak anak manusia dalam mempertaruhkan perkelahian hidup mereka dengan sesama dan lingkungannya.
Adalah jamak kita lihat suatu aneka kehidupan masa kini sesungguhnya bertumpu dari kehidupan masa lalu kita sebagai turunan anak-anak manusia.
Dahulu beberapa tahun silam saja, ibu bapak kita memasak nasi dari dalam tembikar dan daun pisang serta bumbu penyedap rasa alami seperti daun sereh dan jahe. Walhasil, nasi yang mereka hasilkan itu minta ampun sedapnya; wangi nan menggoda selera makan.
Rasa jahenya tampil, wangi daun pisangnya memberi tekstur yang lembut dan serehnya mendukung pesona nasi masa lalu itu.’Belum pernah saya dengar orang punya penyakit diabetes karena terlalu banyak makan nasi masa lalu itu.
Maksud saya ada seni ibu-ibu masa lalu dalam merespon tantangan kehidupan manusia soal bagaimana cara memasak nasi dengan tingkat peradaban yang tinggi. Seni dan budaya menjadi kaki-kaki yang kuat dalam peradaban mereka.
Peradaban sejatinya adalah cara manusia merespon tantangan kehidupan mereka. Mulai soal yang sederhana hingga soal-soal yang rumitvdalam kehidupan manusia. Namun demikian, justru cara merespon itulah yang menjadi penanda sejarah; apakah performa peradaban itu maju atau tidak. Wajah peradaban itu adalah persoalan penting disekitar cara merespon manusia terhadap manusia lainnya, manusia dengan alam selitarnya.
Kualitas respon atas tantangan kehidupan itulah sejatinya peradaban itu. Oleh karena itu kita mendengar istilah-istilah dalam lintasan sejarah peradaban Mesir Kuno, Peradaban Babilonia, peradaban China dengan dinasti-dinasti mereka dan lain-lain.
Walhasil, kini kita hidup dalam lintasan ke lintasan sejarah peradaban masa lalu itu. Masa lalu itu tetap harus kita insyafi sebagai kaki kaki peradaban.
Bagaimana halnya dengan kehidupan kita saat ini! Inilah pentingnya kita melihat dengan cermat fenomena hidup baru yang sejatinya bertumpu pada mode peradaban lama, yang pernah dijalani oleh manusia dalam
Sejarah.
Peradaban Maya kuno misalnya. Ia telah berkembang di Amerika Tengah dari sekitar 2600 SM. Setelah peradaban muncul, Maya menjelma sebagai satu peradaban paling canggih dengan populasi besar sekitar 19 juta jiwa. Pada 700 SM, dilaporkan bahwa bangsa Maya telah merancang sendiri penulisan yang mereka gunakan untuk membuat kalender surya yang diukir di atas batu.
Lain halnya dengan Mesir kuno.
Mesir kuno luas karena budayanya yang membuat piramida dan sphinx menjadi bukti kemajuan mereka. Peradaban Firaun yang megah ini berada di tepi Sungai Nil. Peradaban Mesir bersatu sekitar 3150 SM (menurut kronologi Mesir konvensional). Meskipun demikian telah ada pemukiman awal di sekitar lembah Nil pada awal 3500 SM.
Peradaban Yunani juga tak kalah menariknya. Yunani bukanlah peradaban tertua di dunia, tetapi justru menjadi peradaban paling berpengaruh di dunia. Periode peradaban Yunani kuno telah banyak mengundang banyak perhatian. Orang-orang Yunani menciptakan Olimpiade kuno, konsep demokrasi dan senat. Mereka menciptakan dasar modern geometri, biologi, fisika dan lainnya.
Bagaimana dengan peradaban Mesopotamia? Mesopotamia dianggap sebagai peradaban tertua di muka bumi sejak evolusi manusia. Mesopotamia kuno berlangsung sekitar 3.300 SM – 750 SM. Mesopotamia diyakini warga dunia sebagai tempat pertama dimana masyarakat beradab benar-benar mulai terbentuk. Dikabarkan dengan sangat menarik bahwa mereka hidup makmur di wilayah yang sekarang disebut Irak modern. Peradaban Mesopotamia kemudian dikenal sebagai Babilonia, Sumeria dan Asyur. Sayangnya peradaban iti kini hancur berkeping-keping oleh nafsu angkara manusia modern namun menderita kebodohan permanen. Saya terpaksa menyebut itu karena mereka telah menjadi bagian dari perusak kehidupan. Meski modern, namun sejatinya mereka hamba-hamba setan yang merusak dunia.
Peradaban China adalah yang paling menarik kita cermati secara seksama. Makin hari makin cantik sekali peradaban negeri tirai bambu ini. Masyarakatnya mayoritas memegang teguh tradisi leluhurnya.
John Naisbitt dalam Mega Trend China memandang dengan penuh decak kagum. Dari kultur kata Naisbitt orang China dan pemerintah selalubangun kontinuitas budaya mereka dari waktu ke waktu hingga saat ini.
Kekaisaran China Kuno dikenal sebagai Han dimana dinasti ini memiliki sejarah paling beragam di antara dinasti China yang pernah ada. Peradaban Sungai Kuning dinilai para sejarawan China sangat penting bagi seluruh peradaban China karena di tempat inilah dinasti awal China didirikan. Saat itu sekitar 2700 SM, Kaisar Kuning yang legendaris memulai pemerintahannya.
Bagaimana dengan peradaban Inca sebagai basic culture masyarakat Amerika pada masa pra-Columbus. Wilayahnya membentang di daerah yang sekarang ini menjadi negara Ekuador, Peru, dan Chile. Pusat administrasi militer dan politik terletak di Cusco (sekarang berada dalam wilayah Peru). Sisa-sisa kejayaan peradaban Inca bisa dilihat dari situs-situs seperti Machu Pichu dan Kota Cusco.
Ada juga kaki pijak perasaban manusia yang tak boleh disingkirkan dalam ingatan kita yakni peradaban Persia. Mengapa ini penting? Karena sebagai bangsa, Persia memiliki budaya yang sangat tinggi. Ada budaya borjuisme disana, namun uniknya ada inter-relasinya dengan Islam dikemudian hari yang kemudian memberi kontribusi dalam menentukan wajah peradaban Persia masa kini menjadi lebih berwarna.
Dikisahkan, terdapat suatu episode kehidupan ketika peradaban Persia kuno menjadi kerajaan paling kuat di dunia. Meskipun hanya berkuasa selama kurang lebih 200 tahun, Persia berhasil menaklukan banyak daerah hingga seluas 2 juta mil persegi. Mulai dari wilayah Mesir ke Yunani, kemudian ke India bahkan seluruh wilayah Asia Tengah.
Ada juga kaki peradaban yang dahulu saya pelajari dalam pelajaran sejarah dunia saat SMA di kampung. Peradaban itu bernama Aztec. Suku Aztec di negara Meksiko saat ini muncul hampir bersamaan dan menjadi pesaing kuat bagi peradaban Inca. Pada 1200M-1300 M, penduduk Meksiko tinggal di 3 kota yang saling bersaing yaitu Tenochtitlan, Texcoco, dan Tlacopan.
Dalam beberapa literatur sejarah dunia dikisahkan bahwa sekitar 1325, ketiga kota ini membangun aliansi dengan mendirikan sebuah negara baru di Lembah Meksiko. Pada 1500-an awal, peradaban Aztec berada pada puncak kejayaannya.
Walhasil, apa manfaat kita mengimsyafi kaki pijak peradaban itu ditengah hidup kita dizaman super canggih seperti saat ini?
Pertama, kita mesti menyadari bahwa hidup ini memiliki lintasan yang tidak mungkin terputus dengan peradaban dunia dimasa lalu. Untuk itu harus mendorong kita untuk belajar akan masa lalu, untuk kemudian dapat menjadikannya sebagai energi untuk membangun masa depan.
Kedua, kaki pijak peradaban sejatinya bagian tak terpisahkan dari sekarang inter-relasi antara manusia yang hidup dizamamnya dengan tuhan-tuhan yang mereka persepsikan secara terbatas. Sebab ada banyak tuhan yang mereka sembah sesuai perkembangan cortex dalam otak setiap manusia dalam sejarah hidup mereka.
Ketiga, kaki pijak peradaban penting dipelajari agar kita mampu memahami etape kehidupan yang seperti apa yang sedang kita pijak? Bagaimana manusia-manusia masa lalu merespon keadaan dan tantangan yang dijadapi mereka baik secara pribadi maupun komunal. Jangan-jangan, apa yang sedang kita respon dari hari kehari itu adalah kebodohan yang dahulu saja sudah pernah ditertawakan manusia cerdas dizamannya? Wallahu-a’lam bis showab*
Penulis adalah praktisi dan dosen Universitas Pamulang