Kadin: Bentuk Badan Otoritas Jatigede

jabartoday.com/net
jabartoday.com/net

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Keberadaan Waduk Jatigede di Kabupaten Sumedang, Jabar, memiliki peran penting dalam menunjang roda perekonomian. Karenanya, Kadin Jabar menilai perlu adanya sebuah badan otoritas. “Badan itu berfunsgi sebagai lembaga pengelolaan dan pemanfaatan Jatigede supaya fungsi sarana infrastruktur tersebut lebih optimal, baik sebagai lokomotif ekonomi Jabar Timur, maupun infrastruktur pendukung pembangunan ekonomi Jabar,” tandas Ketua Kadin Jabar, Agung Suryamal Soetisno, Senin (31/8).

 
Menurutnya, Jatigede bukan hanya sebuah bendungan Infrastruktur tersebut, lanjutnya, punya manfaat strategis. Misalnya, ucap Agung, menjadi sumber penambah pasokan energi listrik. Kemudian, tuturnya, sebagai sarana pariwisata, pertanian, perikanan, termasuk pengembangan kawasan industri.
 
Diutarakan, lembaga otoritas Jatigede tersebut harus membuatroadmap pemanfaatan jatigede. Hal itu, jelasnya, supaya Jatigede memberi manfaat dan kontribusi besar bagi roda perekonomian Jabar.
 
Agung melanjutkan, sebagai contoh, dalam hal pariwisata. Perlu adanya perencanaan yang tergolong kompleks. Yaitu, tukasnya, mulai menentukan titik mana saja yang boleh berkembang menjadi destinasi wisata. Lalu, sambungnya, bagaimana persyaratan bangunannya. Selanjutnya, akses, dan fasiltas pariwisata lainnya yang dapat dibangun.
 
Agung mengutarakan, terlepas oleh jadi-tidaknya pembentukan badan tersebut, pada dasarnya, kalangan pengusaha yang tergabung sebagai anggota Kadin, mendukung pengembangan ekonomi, khususnya, yang berkenaan dengan Jatigede. Dukungan itu, tambahnya, dalam beragam bentuk, yaitu kewirausahaan, investor, maupun Kadin turut turut aktif mencarikan investor.
 
Sementara itu, ekonom Universitas Pasundan (Unpas), Acuviarta Kartabi, sepakat bahwa pembentukan badan otoritas Jatigede adalah hal positif. Dia berpendapat, kehadiran lembaga tersebut dapat membuat pengelolaan Jatigede menjadi lebih fokus. Itu membuat, sahut Acu, sapaan akrabnya, dapat mengoptimalkan berbagai multiplier effect kehadiran Jatigede.
 
Soal permasalahan Jatigede, Acu tidak membantahnya. Ada beberapa hal, kata Acu, yang hingga kini menjadi sejumlah permasalahan. Antara lain, berkenaan dengan pengangguran baru sebagai efek hilangnya mata pencarian sebagian masyarakat akibat pembangunan proyek tersebut. Melihat hal itu, Acu menilai perlu adanya pemikiran, dalam hal penyediaan lapangan pekerjaan baru. “Jika diperlukan, lengkapi oleh dilengkapi pelatihan kemampuan baru,” tegas Acu.
Hal lainnya, produktivitas pertanian menyusut mengingat luas area yang tergenangi mencapai 4.900 hektare.  Untuk itu, seru Acu, perlu ada pemikiran untuk mengembangkan area-area produksi pertanian baru supaya pemenuhan kebutuhan produksi pertanian tetap terjaga.  (ADR)

 

Related posts