![](https://jabartoday.com/m/IMG-20170103-WA0008-400x300.jpg)
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Dalam dunia jasa keuangan, seyogianya, sebuah lembaga perbankan memberi benefit bagi pertumbuhan ekonomi. Terlebih, perbankan berpelat merah, baik BUMN maupun BUMD, semisal PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk alias bank bjb.
Karenanya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar selaku pemegang saham mayoritas bank bjb, menginstruksikan perbankan yang berkantor pusat di Jalan Naripan Bandung itu supaya lebih memberi nilai tambah, tidak hanya bagi pemerintah daerah dan publik di Tatar Pasundan, tetapi juga, negara ini.
“Kami menginstruksikan bank bjb supaya menjadi penggerak ekonomi. Instruksi lainnya., tidak hanya menyalurkan dana permodalan kepada korporasi besar, kecil, menengah, dan mikro, tetapi juga pendampingan,” tandas Gubernur Jabar, Ahmad Heryawan, pada sela-sela Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) bank bin Tahun Buku 2017 di Hotel Aryaduta Bandung, Jalan Sumatera Bandung, Rabu (28/2).
Aher, sapaan akrabnya, meneruskan, pendampingan merupakan hal yang tidak boleh dikesampingkan. Pasalnya, hal itu, jelasnya, dapat bernilai tambah, tidak hanya bagi bank bjb, tetapi juga para nasabahnya. Ini, lanjutnya, dapat membuat tingkat kepercayaan meningkat.
Soal tingkat kepercayaan, Aher menambahkan, saat ini, kondisinya tergolong tinggi. Itu terlihat pada kondisi dan perkembangan saham bank bjb pada lantai bursa. Disebutkan, saat ini, harga saham bank bjb, rata-rata berada pada level Rp 2.300 per lembar saham.
Menurutnya, positifnya perkembangan saham itu, memang, secara finansial, tidak langsung berdampak. Efek signifikan perkembangan saham, terangnya, membuktikan bahwa bank bjb memiliki kepercayaan publik cukup tinggi. (win)