Ini Dia Program Khusus PT Pindad


JABARTODAY.COM – BANDUNG — Sejauh ini, masyarakat, bahkan publik internasional mengetahui bahwa PT Pindad (Persero) merupakan industri strategis dalam hal pembuatan dan pengembangan sistem keamanan, semisal persenjataan, termasuk Alat Utama Sistem Pertahanan (Alutsista). Namun, ternyata, selain persenjataan dan alutsista, lembaga BUMN itu pun mendapat tugas khusus Presiden Republik Indonesia (RI) ke-7, Joko Widodo.

“Kami mulai mengembangkan produk di luar alutsista. Kami mengembangkan alat mesin pertanian, Mesin Panen Multikmoditas (Jagung dan Padi), Mesin Pengolahan (Rotavator dan Tanam/Rota Tanam), dan Mesin Pengolahan Tanah (Amphibi), serta backhoe loader tractor. Pemroduksian alat dan mesin pertanian ini merupakan program khusus karena atas perintah Bapak Presiden secara langsung,” tandas Sekretaris Perusahaan PT Pindad (Persero), Bayu A Fiantoro, pada sela-sela Gathering dan Lomba Tembak Media memperingati HUT Pindad ke-34 di kawasan Pindad, Jalan Gatot Subroto Bandung, belum lama ini.

Menurutnya, seluruh mesin pertanian ini sesuai kebutuhan, agar sejalan dengan program percepatan ketahanan pangan dalam Nawa Cita. Hingga kini, ungkap Bayu, proses produksi alat-alat dan mesin pertanian masih berlangsung. Targetnya, cetus dia, tuntas dalam waktu dekat sehingga Jokowi dapat merilis produk Pindad terkini itu.

Soal fungsi, Bayu memaparkannya. Mesin Panen Multikmoditas (Jagung dan Padi), kata dia, memudahkan petani memanen jagung dan padi. Hasil panen bisa langsung terikemas dalam karung. Lalu, tambahnya, Mesin Pengolahan (Rotavator dan Tanam/Rota Tanam) untuk mengolahan tanah, menanam biji-bijian (jagung dan kedelai), dan mengaplikasikan pupuk cair.

Direktur Produk Industrial PT Pindad (Persero), Bobby Sumardiat, mengimbuhkan, produksi mesin pertanian itu sebagai bentuk dukungan pqda sektor agro. Dia berpendapat, langkah ini pun sebagai upaya mengikis kebergantungan impor sejumlah komoditi.

“Kami ingin membantu program percepatan swasembada pangan. Harapannya, kehadiran mesin pertanian, Indonesia tidak hanya impor bahan pangan, tetapi juga mesin,” tutup Bobby. (win)

 

 

Related posts