Idul Fitri, Jasa Raharja Siapkan Klaim Tak Terbatas

jabartoday.com/erwin adriansyah
jabartoday.com/erwin adriansyah
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Pada momen Ramadan, khususnya, Idul Fitri, kerap terjadi peningkatan volume kendaraan. Itu terjadi seiring dengan adanya tradisi mudik Idul Fitri.

Hal yang paling mendapat perhatian serius saat arus mudik dan balik berlangsung adalah terjadinya kecelakaan lalu lintas. Sebagai lembaga yang berperan dan berkewajiban menyalurkan santunan bagi korban kecelakaan, baik darat, laut, maupun udara, kecuali kecelakaan tunggal di jalan raya, PT Jasa Raharja (Persero) menyiapkan berbagai langkah menyikapi arus mudik dan balik Idul Fitri tahun ini.

Di antaranya, menyiapkan dana santunan tidak terbatas. “Insyaallah, berapa pun nilainya, dana santunan kami siap menyalurkannya. Itu sudah menjadi tugas dan kewajiban kami,” tandas Delya Indra Kepala PT Jasa Raharja Kantor Cabang Jabar, Rabu (22/6) malam.

Diutarakan, selama momen Idul Fitri, pihaknya mendapat permintaan pemerintah supaya pencairan santunan tidak melebihi 24 jam. Karena itu, tegasnya, agar pelayanan kepada para korban kecelakaan lalu lintas lebih prima dan efektif, pihaknya menyiapkan tim yang bersiaga 24 jam.

Selain itu, sambungnya, pihaknya pun mengefektifkan kerjasama dengan pelayanan-pelayanan kesehatan. Sejauh ini, tuturnya, pihaknya menjalin kemitraan dengan 125 rumah sakit se-Jabar. “Supaya pelayanan dan penanganan korban kecelakaan lebih cepat dan efektif lagi, kami menjajaki kerjasama dengan klinik kesehatan. “Ada sekitar 40 klinik kesehatan yang kami jajaki. Itu supaya mempermudah penanganan korban kecelakaan,” paparnya.

Pada momen Idul Fitri tahun ini pun, tukas Delya, jajarannya menyiapkan angkutan 10 posko mudik. Lokasinya, sebut dia, tersebar pada sejumlah titik jalur mudik, baik utara maupun selatan. “Kami juga memberi bantuan kepada kepolisian, misalnya barikade untuk penngamanan jalur mudik, termasuk 3 unit ambulan, masing-masing untuk Kabupaten Garut, Kepolisian Resor Cimahi, dan PT KAI (Kereta Api Indonesia),” bebernya.

Sementara itu, tentang total pencairan santunan periode Januari-Mei 2016, Delya menyatakan, nilainya mencapai Rp 67 miliar. Angka itu, sahutnya, lebih tinggi daripada penyaluran santunan periode sama tahun lalu, yang nilainya Rp 62 miliar. “Tapi, itu bukan berarti angka kecelakaan naik. Bisa saja, angka kecelakaannya turun. Namun, kecelakaannya melibatkan atau menyebabkan jumkah korban yang banyak,” tutupnya. (ADR)

Related posts