Gula Pasir dan Daging Sapi Paling Diburu

ISTIMEWA
ISTIMEWA
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Untuk memenuhi naiknya kebutuhan sekaligus upaya menekan harga jual sejumlah komoditi pada Ramadan dan jelang Idul Fitri tahun ini, pemerintah, khususnya, Pemerintah Provinsi (pemprov) Jabar bersama Perum Bulog Divisi Regional (Divre) Jabar, melangsungkan operasi pasar (OP) Kebutuhan Pokok Masyarakat (Kepokmas). Komoditasnya antara lain, daging sapi, minyak goreng, beras, gula pasir, daging ayam, bawang merah, tepung terigu, bawang putih, da telur ayam.

Di antara komoditas-komoditas itu, ada yang paling dicari publik. “Benar. Gula pasir paling banyak dicari masyarakat,” tandas Kepala Bulog Divre Jabar, Alip Affandi, pada sela-sela OP di Kecamatan Cinambo.

Dikatakan, tingginya permintaan gula pasir membuat pihaknya menyiapkan komoditi itu cukup banyak. Pihaknya, ungkap Alip, menyiapkan 2 ton gula pasir setiap harinya selama OP bergulir. Selain gula pasir, tambah Alip, daging sapi pun menjadi kebutuhan paling diburu publik. “Untuk daging sapi, kami menyiapkan 4-5 ton per hari,” kata Alip.

Alip menyebutkan, dalam OP ini, mayoritas pembelian sebanyak 5 kilogram, yaitu daging sapi, seharga Rp 80 ribu per kilogram, daging ayam senilai Rp 31 ribu per kilogram, bawang merah sebesar Rp 25 ribu per kilogram, bawang putih Rp 29 ribu per kilogram.

Kemudian, lanjutnya, beras CBP berkualitas medium senilai Rp 7.900 per kilogram, beras premium setra ramos I sejumlah Rp 11 ribu per kilogram, beras premium setra ramos II seharga Rp 9.500 per kilogram. Selanjutnya, imbuh Alip, gula pasir sebesar Rp 11.700 per kilogram, tepung terigu Jawara senilai Rp 7.000 per kiligram. Sedangkan telur ayam ras dan minyam goreng Rose Brand, pembelian maksimal 2.kilogram. “Harganya, masing-masing Rp 19 ribu per kilogram (telur) dan Rp 11.500 per liter.

Sementara itu, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Indag) Jabar, Hening Widiatmoko, mengutarakan, di antara 27 kota-kabupaten di Jabar, 3 di antaranya tidak menggulirkan OperasiPasar Murah (OPM) “Yaitu Depok, Sulabumi, dan Kabupaten Bekasi. Mereka tidak mengajukan karena ketiga daerah itu punya anggaran untuk melangsungkan OPM,” tutur Widi, sapaan akrabnya. (ADR)

Related posts