JABARTODAY.COM – JAKARTA
Suara Partai Golkar lagi-lagi selalu diramalkan akan terus mengalami kenaikan yang signifikan. Beberapa hasil survei misalnya, pada umumnya mendudukkan Partai Golkar itu berada pada posisi paling atas dalam meraih suara rakyat pada Pemilu 2014 nanti.
“Saya memandang bahwa dari banyak perspektif terlihat bahwa harapan publik cenderung untuk memilih Golkar,” kata peneliti pada Lingkaran Survei Indonesia, Adjie Alfarabi, di Jakarta, Ahad, 24 Juni 2012.
Menurut Adjie dari hasil survei beberapa lembaga, tingkat keterpilihan Golkar di hadapan publik terus meningkat. Kuat dugaan pada pemilu nanti Golkar akan tetap berada di atas 20 persen. Golkar juga dianggap sudah melampaui angka psikologis pemilu 2014. Berdasarkan survei terakhir yang dilakukan Lingkaran Survei pada pekan pertama Juni, Golkar meraih suara 21,3 persen.
Menguatnya dukungan pada partai berlambang beringin itu juga diyakini oleh Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie. Ia mengklaim rakyat merindukan Partai Golkar memimpin pemerintahan. ”Rakyat rindu pada Partai Golkar, rakyat rindu pada kepemimpinan Partai Golkar yang telah dibuktikan selama 32 tahun oleh Pak Soeharto,” ujarnya.
Ical mengatakan selama reformasi Partai Golkar belum pernah menjadi kekuatan utama dalam sistem perpolitikan nasional. Bahkan meski ada kader Golkar di pemerintahan, dia belum menjadi faktor penentu pengambil kebijakan. Hal itulah, kata Ical, yang menjadi faktor meningkatnya kerinduan masyarakat pada kepemimpinan partai penguasa Orde Baru ini. Ia yakin pada pemilu mendatang partainya bisa meraih dukungan hingga 35 persen.
Menurut Adjie, selain faktor masa lalu, kesuskesan Golkar di Pemilu 2014 mendatang juga terlihat dari masifnya kerja nyata yang dilakukan melalui program yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Golkar juga dianggap mampu menjaga partai dari isu korupsi yang di era reformasi menjadi perhatian serius masyarakat.
Golkar juga dianggap mampu membangun soliditas di tingkat pengurus dan kader, sehingga mengundang simpati publik. Adjie yakin, jika Golkar mempertahankan kerja politik yang sudah dibangun, modal utama menjadi pemenang pemilu 2014 sudah ada di tangan Golkar.
