
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Menjelang pemberlakuan pembayaran tol bersistem elektronik, yakni electronic money (e-money), pada seluruh pintu tol, khususnya ruas Tol Purwakarta-Bandung-Cileunyi (Purbaleunyi), tingkat penggunaan kartu e-money terus bertumbuh.
“Penetrasinya melampaui 70 persen. Untuk exit (pintu keluar) Purbaleunyi, penggunaan e-money mencapai 85 persen. Sedangkan entrance (pintu masuk) sebesar 80 persen,” tandas Kepala Kantor Perwakilan Bank Indonesia (Kpw BI) Jabar, Wiwiek Sisto Widayat.
Wiwiek tidak membantah bahwa skema berbasis elektronik ini masih memiliki sejumlah kendala. Ditegaskan, hal itu harus segera teratasi agar program ini berlangsung lancar. Di antaranya sistem top up. Pihaknya mengharapkan, ungkap Wiwiek, kiam banyak merchant yang terlibat, semisal SPBU, minimarket, dan lainnya.
Soal top up, Wiwiek mengemukakan, hal itu berkaitan dengan terjadinya kesepakatan dan MoU antara perbankan dan sejumlah pihak supaya top up dapat berlangsung pada banyak merchant. Untuk itu, tegasnya, pihaknya mendorong perbankan-perbankan selain milik BUMN, termasuk PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk alias bank bjb, dan PT Bank Central Asia (BCA), untuk menerbitkan kartu e-money, agar masyarakat dapat lebih mudah memperolehnya sehingga akselerasi penetrasi pun lebih cepat. (win)