JABARTODAY.COM – BANDUNG –– Sejak 1962, Indonesia kembali menjadi tuan rumah perhelatan krida se-Asia, Asian Games 2018, ke-2 kalinya, yang bergulir pekan depan. Karenanya, berbagai persiapan pun dilakukan, termasuk dalam hal penyediaan moda transportasi. Adalah PT Len Industri (Persero) menjadi satu di antara lembaga strategis Merah Putih yang mendukung ajang akbar tersebut.
“Benar. Kami turut berperan menunjang transportasi di Jakarta dan Palembang untuk mendukung Asian Games 2018. Satu di di antaraya pengembangan urban transport APMS (Automatic People Mover System) atau Skytrain Bandara International Soekarno Hatta,” tandas Direktur Utama PT Len Industri (Persero), Zakky Gamal Yasin, Jumat (10/8).
Diutarakan, pihaknya melakukan penambahan 3 trainset skytrain, yang pengoperasiannya 17 September 2017. Penambahan itu, ucapnya, untuk meningkatkan mobilisasi penumpang antar-terminal di bandara. Selain itu, lanjutnya, juga meningkatkan animo publik memanfaatkan transportasi massal.
Zakky mengungkapkan, 3 trainset yang beroperasi berkapasitas 176 penumpang tiap perjalanan. Adanya penambahan itu, jelasnya, kapasitas angkut penumpang mencapai 352 orang setiap perjalanan. Kini, tukasnya, total keseluruhan skytrain berjumlah 6 trainset. Itu, jelasnya, terdiri atas 4 trainset yang beroperasi. Sedangkan 2 trainset standby.
“Kehadiran rangkaian baru itu, tambahnya, juga membuat adanya rencana penambahan rute dan lajur skytrain sampai Terminal 4 area Soewarna Golf, yang saat ini masih dalam pembangunan,” papar Zakky.
Zakky menambahkan, sampai sekarang, Bandara Internasional Soekarno Hatta memiliki 3 trainset yang beroperasi dual track (A dan B) sepanjang 3,07 kilometer. Namun, sahutnya, saat ini, pengoperasian skytrain, yang berkecepatan maksimal 30 kilometer per jam, masih manual bersama awak pengemudi.
Namun, kata dia, pihaknya mengembangkan skytrain bersistem guideway transit alias tanpa awak pertama di Indonesia. Berkenaan dengan pengembangan itu, seru Zakky, pihaknya bersinergi dengan PT Angkasa Pura (AP) II (Persero). “Bersama PT AP II (Persero), kami melakukan ujicoba sistem driverless skytrain. Itu menambah frekuensi skytrain seiring dengan penambahan headway, yang semula 13 menit menjadi 6 menit dan dwell time 1 menit,” tutupnya. (win)