Dosen STAIPI Yadin Burhanudin Meninggal Dunia

JABARTODAY.COM, BANDUNG — Inna lillahi wainna ilaihi roji’un. Dosen Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Persatuan Islam (STAIPI) Bandung, Yadin Burhanudin, meninggal dunia, Jumat 25 Oktober 2019.

Dosen Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) ini meninggal di RS Muhammadiyah, Kota Bandung, akibat penyakit gagal ginjal yang dideritanya.

Yadin Burhanudin Meninggal

Yadin Burhanudin Meninggal

Yadin meninggalkan seorang istri Ela Nurlaela dan satu anak Alifa Mustikaning Qalby.

Pada dinyatakan gagal ginjal pada Desember 2005 oleh dokter di RS Kebon Jati. ”Kemungkinan penyebabnya adalah hipertensi (darah tinggi),” kata Yadin dalam sebuah wawancara dengan Jabar Ekspres.

“Waktu itu, tensi saya 210/90, padahal normalnya harus 120/ 100. Mungkin karena tingginya tekanan darah saya waktu itu, akhirnya saya pun terkena penyakit gagal ginjal,” ungkap Yadin yang pernah menjalani profesi sebagai reporter radio di Bandung.

Sejak saat itu, Yadin menjalani cuci darah dua kali seminggu di tengah aktivitasnya sebagai dosen di STAI Persis Bandung dan penulis lepas.

Buku yang ditulisnya, Ketika Sakit Tak Kunjung Sembuh, menjadi saksi perjalan hidupnya. ”Dalam buku itu, saya hendak memberi motivasi pada para pembaca tentang bagaimana saya bisa bertahan dalam kondisi yang sedang sakit,” ujarnya.

“Karena dirasa umur saya sudah tanda kutip, artinya sebentar lagi, saya akan lebih mempersiapkan diri untuk akhirat. Lebih mendekatkan diri pada Allah,” kata Yadin.

“Untuk urusan dunia, saya tidak muluk-muluk punya obsesi. Saya pun akan tetap mencari nafkah dengan menjadi dosen dan seorang penulis,” imbuhnya.*

 

Related posts