JABARTODAY.COM – BANDUNG — Dalam era persaingan bebas, sebuah keniscayaan bagi setiap pelaku usaha, tidak terkecuali sektor Koperasi, Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (KUMKM) untuk memiliki daya saing tinggi. Karenanya, para pelaku usaha perlu melakukan berbagai upaya, termasuk beragam inovasi agar tidak tergerus persaingan global.
Satu di antaranya, melalui pemanfaatan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara maksimal. “Agar lebih berdaya saing dan kompetitif, sektor KUMKM perlu melakukan moderenisasi. Salah satu caranya, mengembangkan skema digitalisasi melalui pemandaatan TIK arca maksimal,” tandas Kepala Dinas Koperasi san Usaha Kecil (KUK) Jabar, Dudi Sudrajat, belum lama ini.
Dudi menilai penguasaan dan pemanfaatan TIK merupakan bagian upaya jajarannya moderenisasi dan merevitalisasi sektor UMKM. Pasalnya, menurutn Dudi, penguasaan dan pemanfaatan TIK dapat berefek positif bagi para pelaku UMKM.
Selain itu, lanjut Dudi, melalui pemanfaatan dan penguasaan TIK yang maksimal, para pelaku UMKM dapat memperlebar jaringan pasarnya. Tidak itu saja, sambungnya, para pelaku UMKM pun dapat lebih berkreasi dan berinovasi sehingga lebih berdaya saing.
Pihaknya, tegas Dudi, punya komitmen untuk terus menerapkan dan mengembangkan digitalisasi pada sektor UMKM. Di antaranya, ungkap dia, mendorong penerapan sistem Enterprise Resource Planning (ERP) berbasis TIK pada Koperasi Peternakan Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan. Hasilnya, ujar Susi, positif karena ERP membantu aktivitas dan program KPBS Pangalengan, yang merupakan koperasi pertama yang menerapkan ERP.
Upaya lainnya, tambah Dudi, pihaknya mendorong penerapan sistem online dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) karena jauh lebih efektif dan efisien. “Kami membuat aplikasi RAT online agar dapat digunakan koperasi-koperasi di Jabar secara gratis,” katanya.
Sementara itu, pemanfaatan TIK sebagaii upaya modernisasi serta revitalisasi KUMKM itu, menjadi tema Cooperative Fair 2018 pada 10-12 Agustus 2018 di areal Gedung Sate, Jalan Dipenogoro Bandung. Beragam acara memeriahkan agenda rutin tahunan, yang kali ini diikuti 27 kota-kabupaten se-Jabar dan 33 provinsi tersebut, semisal fashion show, workshop, kuliner, dan lainnya. (win)