Diperiksa Auditor Inspektorat, Para Pejabat UPI Panik

GEDUNG UNIVERSITY CENTER UPI, tempat berlangsungnya pemeriksaan auditor dari inspektorat jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumat (17/7/2013) (musthafadenry)
GEDUNG UNIVERSITY CENTER UPI, tempat berlangsungnya pemeriksaan auditor dari inspektorat jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan terhadap para pejabat UPI yang diduga melakukan tindak pidana korupsi, Jumat (17/7/2013) (musthafadenry)

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Inspektorat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) menerjunkan tim yang terdiri dari lima orang auditor untuk menyelidiki dugaan korupsi dalam kasus keluyuran ke luar negeri, Jum’at (19/07/2013). Sekitar pukul 09.30 WIB pagi tadi, para pejabat UPI itu dikumpulkan di salah satu ruangan di Gedung University Center (UC) UPI.

Pemeriksaan terhadap para pejabat UPI berlangsung tertutup. Wartawan yang akan meliput pertemuan itu pun dilarang masuk ke gedung UC UPI.  Namun, tampak datang satu-persatu para pembantu rektor, dekan, pembantu dekan, Ketua Jurusan, Ketua  Program Studi, Bagian SDM dan Keuangan, dan lain-lain.

Menurut sumber Jabartoday.com, pemeriksaan yang dilakukan ini berkaitan dengan dugaan penyimpangan penggunaan dana pelesiran para pejabat UPI ke Eropa, Jepang, Korea, Cina, Australia dan ke beberapa negara lainnya.

“Mereka panik ketika dimintai keterangan oleh auditor Inspektorat Kemdikbud soal dugaan penyimpangan dana. Auditor juga menyita seluruh paspor pejabat UPI,” ujar sumber tersebut.

Para auditor inspektorat menindaklanjuti laporan masyarakat tentang dugaan penggunaan anggaran pelesiran para pejabat UPI yang dibungkus dengan studi banding dan penjajagan kerjasama internasional dengan universitas di luar negeri  yang menelan milyaran rupiah.

“Pejabat UPI mulai dari rektor sampai ketua jurusan sangat sering bepergian ke luar negeri, bahkan mungkin lebih sering daripada para anggota DPR,” sumber itu menambahkan.

Selama 2012, pejabat UPI menghabiskan sekitar 28 milyar rupiah hanya untuk biaya perjalanan ke luar negeri. “Untuk mengelabui kementerian, BPK dan KPK, mereka (para pejabat UPI itu, red) lebih sering menggunakan paspor hijau daripada paspor dinas,” tuturnya.

Jabartoday.com beberapa  kali  berusaha mengkonfirmasi kepada Rektor UPI Prof. Dr. Sunaryo melalui telfon genggamnya, selalu tidak merespon. Begitu pula ke telfon genggam Pembantu Rektor Bidang Keuangan dan SDM, Prof. Dr. Idrus Affandi juga tidak diangkat. (zam)

Related posts