Satu unit kendaraan operasional milik PT Jasa Marga Tbk Jumat (27/7) telah dibakar oleh ratusan demonstran yang melakukan unjuk rasa di Km 8 ruas tol Jakarta-Cikampek di kawasan Jatibening.
Kahumas PT Jasa Marga Tbk, Wasta Gunadi membenarkan peristiwa pembakaran tersebut. Hal itu menurutnya sebagai akibat penutupan pintu akses ke km 8 tol Jatibening di kedua arahnya sejak pukul 01.00 WIB dini hari.
Penutupan akses tersebut, kata Wasta, sebagai bagian dari penertiban kawasan tol Jatibening agar tidak menjadi terminal bayangan. Jasa Marga tidak ingin membiarkan pelanggaran terjadi dengan menaikkan dan menurunkan penumpang di sekitar km 8 Jatibening.
“Pemberhentian di situ, kecuali darurat, adalah melanggar UU Jalan,” kata Wasta. Wasta juga menyatakan, hingga berita ini ditulis, petugas Jasa Marga sedang mengalihkan pengguna jalan tol dari arah Cikampek via tol Cikunir.
Sedangkan, dari arah Jakarta, pengguna jalan tol diarahkan untuk keluar Pondok Gede Barat. Akibatnya, kepadatan arus tidak bisa dihindari. Direktur Operasi Jasa Marga Tbk, Hasanudin saat dihubungi membenarkan hal itu.
“Kami mohon dukungan semua pihak agar Jatibening tidak jadi terminal bayangan,” katanya. Selain melanggar regulasi, keberadaannya sangat meresahkan.
“Kriminalitas marak dan ancaman keselamatan pada ratusan ribu pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek,” katanya.
Data Jasa Marga menyebutkan, pada puncak jam sibuk dari jam 06.00 hingga pukul 14.00 per hari, sedikitnya ada 936 angkutan umum, seperti bus yang melakukan aktivitas menaikkan dan menurunkan penumpang.
Artinya, per lima menit, ada sekitar 25 bus yang menurunkan dan menaikkan penumpang dan itu tidak jarang menyebabkan penyempitan lajur tol dan kemudian, kemacetan. [alfian]