bjb Terus Kepak Sayap Bisnisnya

 

Bank BJB
Bank BJB

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Belum lama ini, Otoritas Jasa Keuangan menerbitkan putusan yang sangat mengejutkan. Lembaga yang berkewenangan penuh atas dunia perbankan itu memutuskan bahwa beberapa posisi direksi PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk atau bank bjb, termasuk jabatan direktur utama, mengalami kekosongan. Itu terjadi karena OJK menyatakan para direksi tersebut tidak lulus uji kepatutan dan kelayakan.

Saat ini, hanya satu jabatan direksi bank bjb yang terisi, yaitu Direktur Kepatuhan dan Manajemen Risiko bank bjb, yang ditempati Zaenal Aripin. Kendati demikian, lembaga perbankan milik BUMD Jabar-Banten tersebut tetap punya tekad kuat untuk terus berkembang. Satu di antaranya mengepakkan sayap bisnisnya.

“Bagi Jabar dan Banten, bank bjb punya posisi strategis. Bank ini dapat menggerakkan sektor ekonomi di tatar Pasundan. Karenanya, kehadiran bank bjb sangat penting,” ujar Zaenal, pada sela-sela HUT bank bjb ke-53, di areal parkir Kantor Pusat bank bjb.

Zaenal meneruskan, kepak sayap bank bjb tersebut, saat ini, menjangkau banyak provinsi. Disebutkan, wilayah-wilayah yang terjangkau bank bjb itu tidak  hanya Jabar-Banten, tetapi juga provinsi lain, di antaranya, Jateng, Jatim, Bali, Medan (Sumatera Utara), dan Makassar (Sulawesi Selatan). “Pengembangan jaringan itu seiring dengan proyeksi dan rencana bisnisnya, yaitu menempati posisi 10 besar perbankan terbesar dan tersehat di tanah air,” jelas Zaenal.

Sementara itu dalam hal performa bisnis, meski mengalami kekosongan beberapa posisi direksi, bank bjb sukses mencatat pertumbuhan positif. Hingga April 2014, bank bjb memiliki asset bernilai Rp 81,81 triliun.  Padahal, pada 2010, jumlah asset-nya sebesar Rp 43,44 triliun.

Pertumbuhan pun terjadi pada laba bersih, yang pada periode sama, nilainya Rp 132 triliun. Empat tahun sebelumnya, bank bjb membukukan keuntungan bersih yang lebih sedikit, yaitu Rp 890 miliar. (ADR)

Related posts