Meningkatkan kinerja dan performa bisnis menjadi opsi utama yang diusung PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Syariah atau bankĀ bjb Syariah. Satu upayanya, anak perusahaan bank bjb tersebut membidik komunitas. “Potensi komunitas besar, tidak hanya dalam hal pengumpulan dana, tetapi juga pembiayaan (kredit),” tukas Direktur bank bjb Syariah, Ali Nuridin, belum lama ini.
Menurutnya, ada beberapa komunitas yang dapat digarap bank bjb Syariah. Antara lain, sebut dia, komunitas arisan, kelompok tani, rumah sakit, pedagang pasar. Bahkan, lanjut dia, komunitas sentra-sentra industri. Upaya meningkatkan kinerja lainnya, sambung dia, pihaknya menggenjot sosialisasi guna terjalin kerjasama dengan beberapa Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Syariah. “Juga kerjasama dengan Baitul Mal wa Tamwil (BMT),” singkatnya.
Strateginya, ungkap dia, pihaknya melakukan berbagai pendekatan bersifat low cost high impact. Satu diantaranya, kata Ali, menggulirkan beragam agenda semisal festival. “Contohnya, kami menggulirkan agenda diĀ Cirebon beberapa waktu lalu,” kata Ali.
Ali menilai, pada dasarnya, Cirebon merupakan pasar yang potensial bagi sektor perbankan syariah. Dia berpendapat, pertumbuhan ekonomi di Kota Wali itu tergolong positif. Mengacu pada Pendapatan Domestik Regional Bruto (PDRB), sektor perdagangan, hotel, restoran, industri pengolahan, dan pengangkutan komunikasi mendominasi struktur perekonomian Kota Cirebon.
Selain itu, tambah Ali, potensi sektor usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di wilayah itu pun sangat tinggi. Ali menyatakan, di Cirebon, terdapat sekitar 204.493 nasabah UMKM yang memperoleh kredit perbankan. Menurutnya, hal itu menunjukkan potensi pembiayaan yang sangat besar.
Berbicara tentang pembiayaan, Ali menuturkan, di kota tersebut, sejauh ini, penyaluran kredit berdasarkan lokasi proyek mencapai Rp 1,18 triliun. Komposisinya, jelas dia, sektor perdagangan 49 persen dan industri pengolahan 21 persen. Sisanya, sektor lain. (ADR)