Muncul Produk Baru, Kuota Elpiji 12 Kg Dikurangi

elpijiJABARTODAY.COM – BANDUNG

Sejak beberapa bulan terakhir, ternyata, kuota elpiji 12 kilogram mendapat pengurangan. Pasalnya, PT Pertamina menggulirkan produk elpiji terbarunya yang berukuran 12 kilogram tabung, yaitu Ease Gas dan Bright Gas.

Kabar mengenai pengurangan kuota elpiji 12 kilogram tersebut diamini Yadi Ismayadi, Kepala Penjualan PT Limas Raga Inti. “Bahasa kami terjadi pengurangan kuota elpiji 12 kilogram. Kami kira, ini terjadi karena adanya dua produk baru PT Pertamina, yaitu Ease Gas dan Bright Gas,” ujar Yadi, di tempat kerjanya, Jalan Emong Bandung, Selasa (22/4/2014).

Yadi mengatakan, produk terkini PT Pertamina, Ease Gas beredar terlebih dahulu, yaitu sejak 8 bulan silam. Sedangkan Bright Gas, lanjutnya, beredar beberapa bulan terakhir.

Sebenarnya, kata Yadi, antara elpiji 12 kilogram biasa, Ease Gas, dan Bright Gas, dalam hal bahan gasnya, tidaklah berbeda. Namun, kata dia, yang membedakannya adalah peruntukannya. “Gas elpiji 12 kilogram biasa, pemanfaatannya oleh kalangan rumah tangga. Sedangkan Ease Gas, yang berwarna tabung gold dan Bright Gas yang tabungnya berwarna-warni, yaitu ungu, merah muda, dan hijau, peruntukannya bagi kalangan dunia usaha. Artinya, Ease Gas dan Bright Gas adalah elpiji non-subsidi,” paparnya.

Pembeda lainnya, tambah dia, terlihat pada harga jual. Apabila harga jual elpiji 12 kilogram biasa, yaitu tabung biru, senilai Rp 91.300 pembelian di tempat dan Rp 96.300 pembelian menggunakan sistem antar, Ease Gas berharga Rp 126 ribu per tabung. Sementara Bright Gas, harganya Rp 115 ribu per tabung.

Yadi meneruskan, sejak adanya dua produk baru elpiji itu, angka penjualan pun berubah. Sebelum adanya dua produk baru tersebut, secara rata-rata, pihaknya menjual 8.000 tabung gas 12 kilogram warna biru per hari. “Sekarang, sekitar 6.000-7.000 tabung per hari,” ucap dia.

Mengenai gas ukuran 3 kilogram, Hesti Yusnita, staff Pangkalan Elpiji 3kg di Jalan Emong, mengungkapkan, pasokan komoditi tersebut sedikit terganggu. Perkiraannya, kata dia, ini terjadi akibat faktor cuaca. “Guyuran hujan menyebabkan sejumlah jalur distribusi terendam banjir. seperti Banjaran, Kabupaten Bandung,” kata wanita berjilbab tersebut.

Namun, kata dia, kendala itu tidak berlangsung lama. Saat ini, ungkap dia, kondisinya kembaliĀ  normal. Rata-rata, ucap Hesti, pihaknya menerima jatah 560 tabung. Soal harga jual, tukasnya, Hesti menyatakan, nilainya Rp 14.600, jika pembelian secara langsung. “Bagi konsumen yang minta kami antar, harga jualnya Rp 15.000 per tabung. Sementara eceran harganya Rp 16.000 per tabung,” tutup dia. (ADR)

Related posts