Biaya LRT Bengkak, Menteri Rini Usul Dirikan Perusahaan Patungan

Proyek prestisius itu kini kehabisan biaya, lalu Rini buat perusahaan patungan

JABARTODAY.COM –  Menteri BUMN Rini Soemarno mengusulkan sebuah skema kerja sama antar BUMN sebagai solusi masalah membengkaknya  biaya investasi proyek Light Rail Transit (LRT) Jabodebek  dari Rp 26,7 triliun menjadi Rp 31 triliun.

Rini mengusulkan PT Adhi Karya (Persero) Tbk dan PT Kereta Api Indonesia (Persero) membuat perusahaan patungan, dan melibatkan BUMN lain di dalamnya. Kemungkinan BUMN lain itu adalah PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI).

“Makanya yang kami usulkan bukan KAI yang jadi investor tapi joint venture yang jadi investor.  Kita minta dibentuk kayak Railink, perusahaan baru yang akan menjadi investor dan mengoperasikan LRT itu. Investor dari joint venture itu adalah KAI, Adhi Karya, dan kemungkinan kita lihat apakah ada BUMN lain yang ikut juga,” katanya saat ditemui usai menjajal Kereta Bandara di Stasiun Sudirman Baru, Jakarta, Selasa (28/11).

“Mungkin SMI juga karena dalam LRT ini, proyeknya akan dijamin pemerintah. Jadi kalau bisa SMI, bertiga itu akan jadi lebih baik,” sambung Rini.

Perusahaan patungan ini nantinya akan berfungsi seperti PT Railink yang telah berinvestasi bahkan membangun rel yang seharusnya dikerjakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub).

“LRT ini akhirnya kan mendapatakan konsensi dengan investasi rel. Kan tadinya relnya itu sebetulnya sebelum-sebelumnya rel kereta itu adalah investasi pemerintah. Tetapi LRT ini nantinya seperti Railink, di mana relnya ini akan diinvestasikan oleh KAI, terus terang bersama adhi karya. Adhi Karya membangun, tapi memang dia dapat modal negara untuk jadi investor LRT,” jelas Rini.

Selain itu, perusahaan patungan ini juga seperti skema pembangunan proyek jalan tol. Artinya, perusahaan patungan BUMN ini nantinya bisa melepas beberapa persen saham untuk dibeli investor lain.

“Dengan demikian ke depannya kalau ada investor yang tertarik, mungkin kita melepaskan sedikit sahamnya sehingga kita bisa membangun LRT yang lain. Itu dasarnya. Sama seperti jalan tol,” ucap Rini.

Rini menambahkan, usulan perusahaan patungan ini agar struktur pendanaan LRT Jabodebek berjalan lancar. Hal ini mengingat tupoksinya sebagai Menteri BUMN yang bertanggung jawab terhadap kondisi perusahaan-perusahaan milik negara itu.

Usulan perusahaan patungan tersebut akan dibawa dalam rapat bersama Menko Kemaritiman, Luhut Panjaitan, pekan depan. “Itu tanggung jawab saya. BUMN kinerjanya bagus atau tidak tanggung jawab saya sebagai Menteri. Yang kami coba lakukan adalah membentuk struktur yang benar,” tutur Rini (Ken)

Related posts