JABARTODAY.COM – BANDUNG — Sebagai salah satu kebutuhan vital, ketersediaan dan ketercukupan energi listrik menjadi hal yang penting. Karenanya, PT PLN (Persero), yamg mendapat amanat sesuai Undang Undang 30/2009 tentang Ketenagalistrikan, melakukan berbagai upaya.
Satu di antaramya, melalui PT PLN Unit Induk Pembangkit (UIP) Jawa Bagian Tengah (JBT) I membangun Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Indramayu 2 berkapasitas 2 x 1.000 Mega Watt (MW) di Kecamatan Sukra Kabuoaten Indramayu, yang lokasinya tepat bersebelahan dengan PLTU Indramayu 1, berkapasitas 3 x 330 MW.
“Ini proyek strategis, menjadi bagian program 35 ribu MW pemerintah. Selain itu, juga upaya PLN memenuhi kebutuhan sistem Jawa Bali, khususnya Indramayu dan sekitarnya,” tandas General Manager PT PLN (Persero) UIP JBT I, A Daryanto Ariyadi, dalam keterangan resminya, Senin (11/9).
Daryanto mengemukakan, setelah melalui berbagai tahap, termasuk pembebasan lahan, yang tuntas pada 2017, dan pemenuhan sejumlah syarat kepada pemberi pinjaman, proyek PLTU Indramayu 2 yang disokong dana pinjaman Japan International Cooperation Agency (JICA) dan mendapat dukungan Pemerintah Kabupaten Indramayu ini segera bergulir.
Diungkapkan, rencananya, proyek ini terbagi 2 tahap. Pertama, pembangunan PLTU Indramayu berkapasitas 1 x 1.000 MW. Proyeksinya, ujarnya, bergulir pada 2018-2019. Masa konstruksinya tuntas, sambungnya, selama sekitar 3-4 tahun. Nilai investasinya, beber Daryanto, estimasi pada level 2 miliar Dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 27 triliun. Angka itu apabila 1 dolar AS setara dengan Rp 13.500.
Menurutnya, kehadiran PLTU Indramayu dapat berdampak positif bagi warga Indramayu dan sekitarnya. Pihaknya, tuturnya, berdasarkan nota kesepahaman, yang juga ditandatangani Bupati Indramayu, Anna Sophana, siap memanfaatkan tenaga kerja lokal, termasuk asal Kabupaten Indramayu, sesuai dengan tingkat keahlian (skill) yang dikuasai calon tenaga kerja sesuai peraturan perundang-undangan.
Lalu, ujarnya, pihaknya pun mendukung pemulihan mata pencaharian dan standar hidup bagj Warga Terdampak Proyek (WTP). Selanjutnya, tambhnya, jajarannya pun sial memberdayakan masyarakat melalui Program Coorporate Social Responsibility (CSR). “Kami pun membuka kesempatan sama bagi pengusaha lokal untuk berpartisipasi melaksanakan proyek PLTU Indramayu ini sesuai regulasi Pengadaan Barang/Jasa yang berlaku pada tubuh PT PLN (Persero),” paparnya.
Bahkan, tegas dia, pihaknya memberi bantuan Infrastruktur jalan dan irigasi bagi beberapa desa di lingkungan proyek raksasa ini, seperti Desa Patrol Baru, Desa Mekarsari Kecamatan Patrol dan Desa Sumuradem Kecamatan Sukra. “Apabila ada pengugatan pihak ke-3, kami siap memberi bantuan hukum,” tutup Daryanto. (win)