
JABARTODAY.COM – BANDUNG Pemerintah Kota Bandung segera membangun jalan layang seperti overpass di Antapani yang baru saja diresmikan Wakil Presiden Jusuf Kalla, belum lama ini. Menurut Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum Kota Bandung Agoes Sjafroedin, dari segi pembebasan tanah, yang akan segera dibangun di Kopo dan Jalan Dr. Djundjunan (Pasteur). “Nanti juga akan dibangun di Buah Batu juga Mohammad Toha. Sekarang masih dalam pembebasan tanah,” ujar Agoes, di Kantor Dinas PU Kota Bandung, Kamis (26/1).
Setelah suksesnya pembangunan ini, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat berencana untuk membangun satu jembatan lagi di Kota Bandung. Agoes menukas, akan melihat dulu desain yang dibuat oleh Kementerian PUPR, sebelum menentukan kawasan yang akan dibangun. “Kita menunggu desain dari pusat, mana yang lebih prioritas antara Andir dan Laswi,” sahut Agoes.
Seperti diketahui, overpass Pelangi Antapani merupakan proyek percontohan dengan teknologi corrugated mortarbusa pusjatan (CMP) yang baru pertama kali diterapkan di Indonesia. Struktur baja yang digunakan di jembatan tersebut berbentuk corrugated atau armco dengan tiga jumlah bentang. Panjang untuk bentang tengah adalah 22 meter dengan tinggi ruang bebas vertikal 5,1 meter dan lebar bentang lainnya (u-turn) adalah 9 meter.
CMP adalah teknologi yang dihasilkan oleh Pusat Penelitian dan Pengembangan Jalan dan Jembatan Balitbang Kementerian PUPR. Teknologi ini merupakan pengembangan teknologi timbunan ringan mortar busa dengan struktur baja bergelombang.
Pembangunan proyek ini merupakan hasil kerja sama antara Pusjatan Kementerian PUPR, Pemerintah Kota Bandung, dan Pemerintah Korea Selatan. Dari anggaran Rp 35 miliar yang dibutuhkan untuk pembangunan Overpass Antapani, komposisi pembiayaan terdiri Rp 22 miliar berasal dari Pusjatan Kementerian PUPR, Rp 10 miliar dari Pemerintah Kota Bandung, dan Rp 3 miliar dari Pemerintah Korea Selatan dalam bentuk komponen material.
Selain itu, waktu pengerjaan konstruksi juga jauh lebih cepat dari teknologi biasanya. Normalnya, pengerjaan sebuah proyek jembatan layang bisa memakan waktu hingga 12 bulan. Kini, dengan metode baru, durasi pembangunan hanya 6 bulan saja. (vil)