
JABARTODAY.COM- Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Asosiasi Pedagang Kaki Lima Indonesia (APKLI) menghasilkan kesepakatan untuk memperkokoh gerakan pemberantasan kemiskinan melalui pemberdayaan PKL di seluruh Indonesia.
Tekad tersebut akan bertumpu pada lima pilar gerakan yakni penyediaan Lahan Usaha dan Perumahan Kaki Lima, Keuangan, Finance, Engineering dan Bank Kaki Lima, Distribusi dan Pergudangan/Warehouse Kaki Lima, Teknologi Informasi, dan Komunikasi Kaki Lima, dan Pendampingan Percepatan Perang Gerilya Kaki Lima.
Tekad tersebut dikukuhkan dalam Rapat Kerja Nasional yang berlangsung di Karanganyar, Jawa Tengah pada 22 Desember 2017 tersebut dibuka ekonom senior Dr. Rizal Ramli selaku ketua Dewan pembina APKLI.
“Kelima pilar tersebut sudah menjadi tekad kami, dan secara bertahap kami akan mengusahakan itu semua, tentu saja kami membutuhkan dukungan semua pihak untuk bekerja sama mewujudkan mimpi-mimpi kami dalam membangun ekonomi yang berbasis kerakyatan,” jelas Ali Mahsun, Senin malam,
Ali Mahsun menjelaskan, pada Rakernas yang dibuka begawan ekonomi DR Rizal Ramli, juga dihadiri Wakil Gubernur Jawa Tengah Heru Sudjatmoko, dan ribuan anggota dan pengurus APKLI se Indonesia.
Dalam arahannya, Ali Mahsun mengatakan, APKLI siap untuk menggerakkan ekonomi rakyat dan mempertahankan kedaulatan ekonomi bangsa, dengan memberdayakan PKL di seluruh Indonesia.
Ali mengaku telah bertekad menjadi motor penggerak ekonomi rakyat, dengan melakukan percepatan revolusi kaki lima Indonesia.
“Kami bertekad membentengi kedaulatan ekonomi bangsa melalui perputaran ekonomi PKL. Republik ini milik rakyat. PKL ini dari rakyat untuk rakyat. APKLI ingin, kekuatan ekonomi Indonesia tidak dijajah bangsa lain. Caranya, dengan melakukan percepatan revolusi kaki lima Indonesia,” tegas lelaki kelahiran Mojokerto Jawa Timur ini dengan nada mantap.
Menurut dokter yang kini sibuk mengadvokasi PKL ini, sumber daya untuk melakukan percepatan revolusi, sudah memadai. Ada lima pilar revolusi yang akan dilakukan, untuk memberdayakan PKL di seluruh Indonesia sebagai salah satu kekuatan ekonomi bangsa.
Di antaranya revolusi lahan dan perumahan, di mana PKL dan pelaku ekonomi rakyat diproyeksikan memiliki lahan usaha milik sendiri. Lalu revolusi di bidang keuangan, revolusi pergudangan, revolusi dukungan teknologi informasi, serta revolusi dengan melakukan pendampingan terhadap PKL agar bisa lebih berkembang.
“APKLI akan mengelola perputaran ekonomi PKL. Jika dihitung, perputaran ekonomi PKL itu mencapai Rp 9.750 triliun per tahun. Itu kekuatan ekonomi rakyat. Untuk pengembangan usaha, disiapkan kredit tanpa agunan,” ucapnya optimis.
Ali Mahsun bertekad bersama 25 juta PKL akan melawan kekuatan ekonomi konglomerasi asing hingga titik darah penghabisan, apapun resiko dan yang akan terjadi,” tegas Ali berapi-api.(tur)