Melalui publikasi karya ilmiah, karya-karya inovatif akan mudah diketahui publik. Publikasi karya ilmiah menjadi sarana deseminasi atau difusi inovasi yang dihasilkan oleh para peneliti. Nilai-nilai inovatif pada suatu karya ilmiah amat berharga bagi pengembangan ilmu dan tehnologi.
“Mengelola sebuah terbitan berkala ilmiah (TBI) atau jurnal ilmiah berbeda sekali dengan mengelola sebuah majalah, surat kabar atau media online. Bagi pengelolanya, dibutuhkan pengetahuan, ketekunan dan konsistensi pada aturan-aturan yang telah ditetapkan oleh Dirjen Dikti Kemdikbud,” jelas Dadang Solihat, Ketua Panitia Workshop Manajemen Terbitan Berkala Ilmiah kepada wartawan di Kuningan (Rabu, 24/9/2014).
Dadang menjelaskan, tidak sedikit keberadaan jurnal di banyak perguruan tinggi di Indonesia yang hidup segan mati tak mau. Bahkan tidak sedikit eksistensinya hanya untuk sekadar ‘asal terbit’ atau memenuhi cum/kredit. Kondisi inilah yang membuat kultur pengelolaan jurnal menjadi asal-asalan dan tidak dikelola secara professional.
Publikasikarya ilmiah juga berperan sebagai duta akademik (academic ambassador) perguruan tinggi atau institusi dimana sang penulis bekerja. Karena itu, dukungan dari institusi terkait pengembangan kultur penelitian dan mempublikasikannya melalui jurnal, konferensi maupun seminar menjadi nilai tambah (added value) bagi integritas akademik seorang dosen.

Karena itu, jelas dia, Program Studi Pendidikan Bahasa Inggris FKIP UNIKU sangat menyadari betul pentingnya keberadaan jurnal yang terakreditasi nasional dan terindeks oleh lembaga indeks internasional. Dengan bekerja sama dengan sejumlah pihak seperti Lembaga Penelitian dan Pengabdian Pada Masyarakat (LPPM) Uniku, The Association of Indonesian Scholars of English Education (AISEE), akan menyelenggarakan kegiatan yang mewadahi para calon pengelola/editor jurnal ilmiah melalui sebuah “Workshop Manajemen Terbitan Berkala Ilmiah (TBI)” pada Sabtu, 27 September 2014, di Student Center, “Iman Hidayat” UNIKU. Acara ini menghadirkan dua orang narasumber yaitu: Andi Suwirta (Publisher dan editor Jurnal Tawarikh dan Sosio-Humanika) dan Fahrus Zaman Fadhly (Editor-in-Chief ENGLISH REVIEW: Journal of English Education).
Dalam kegiatan ini, jelas Dadang, akan dikaji pula aspek tentang pengelolaan artikel dan jurnal mulai dari proses pembentukan dewan editor, pengajuan ISSN, call for papers, proses review, proses editing naskah, proses produksi, dan manajemen pengelolaan, kiat-kiat mendapatkan artikel dari dalam maupun luar negeri, web maintenance jurnal, kebijakan Dikti Kemdikbud tentang pengelolaan jurnal serta strategi sukses pengajuan akreditasi jurnal berkala.
“Kegiatan ini diharapkan bisa memperluas pengetahuan para dosen dan pengelola jurnal ilmiah berkala sesuai dengan ketentuan Dirjen Dikti Kemendikud. Mendorong pertumbuhan penerbitan jurnal ilmiah berkala yang berakreditasi nasional. Melahirkan pioneer para pengelola/editor Jurnal Ilmiah di setiap program studi di berbagai disiplin ilmu,” tuturnya. 
Bagi yang berminat, bisa menghubungi panitia ke 087723856090 (Dadang) atau 081324472122 (Budi) [SEP]
 
									






