Netty Heryawan, Tak Kenal Lelah Perangi Trafficking

Ketua P2TP2A Jawa Barat Netty Heryawan

JABARTODAY.COM – BANDUNG

 

Seperti tak mengenal kata lelah, Ketua Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Jawa Barat Netty Heryawan terus mengampanyekan bahaya perdagangan manusia (human trafficking). Dalam hari ini misalnya, Netty berturut-turut berbicara trafficking di dua kampus perguruan tinggi berbeda.

 

Senin (15/10) kemarin, Netty memberikan sambutan sekaligus mengapresiasi expo yang diadakan Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran (Unpad) dan Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Jawa Barat di Kampus Dipatiukur yang bertajuk “Festival Usaha Karya Perempuan”. Hari ini, Selasa (16/10), Netty menjadi keynote speaker pada acara P2TP2A Goes To Campus di kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Gunung Djati Bandung.

 

Saat berbicara di kampus Unpad, Netty menjelaskan, permasalahan ekonomi merupakan pamicu utama munculnya kejahatan human trafficking. Karena itu, salah satu cara yang ditempuh untuk mencegah kejahatan trafficking adalah melalui pemberdayaan ekonomi perempuan. “Ini merupakan sebuat tes pasar juga akan produk-produk yang dihasilkan oleh para perempuan,” ujar Netty.

 

Netty juga mengingatkan para pelaku usaha untuk menyesuaikan produknya dengan apa yang menjadi tren dan kebuutuhan masyarakat. “Saya juga tak bosan mendorong para pelaku usaha untuk mengedepankan dan memajukan budi daya lokal serta mengkolaborasikannya dengan seni budaya. Ini akan menjadi sebuah nilai tambah bagi produk tersebut,” tambah Netty.

 

Selain pameran produk, Netty juga berharap para mahasiswa menjadi lebih paham dan waspada akan kejahatan human trafficking. Caranya, melalui pendekatan seni dan budaya.

 

Lebih jauh mengenai expo, acara ini merupakan salah satu rangkaian Dies Natalis ke-53 Fikom Unpad. Acara ini melibatkan sejumlah usaha karya perempuan dari berbagai daerah, di antaranya merupakaan binaan BPPKB Jawa Barat.

 

Sementara itu, saat bebicara di kampus UIN, Netty mengingatkan mahasiswa yang hadir untuk tidak hanya berdiam diri dan belajar tekun di bangku kuliah. Lebih dari itu, dia meminta mahasiswa bergerak untuk menumpas kejahatan human trafficking, khususnya di Jawa Barat.

 

“Korban human trafficking terbanyak adalah kaum perempuan, padahal perempuan adalah central of life. Jika perempuan seringkali dimarginalisasi dan menjadi korban kekerasan, kita dapat bayangkan bahwa akan banyak anak-anak yang juga menjadi korban,” tegasnya.

 

“Untuk itu, perlu rasanya para mahasiswa yang merupakan agent of change mengenali sejak dini masalah human trafficking dan kekerasan dalam rumah tangga,” ungkap Isteri Gubernur Jawa Barat ini. Selain talkshow, acara juga diisi dengan musikalisasi puisi persembahan unit kegiatan mahasiswa.(HUMAS PEMPROV JABAR/NJP)

Related posts