AMKRI Targetkan Rp 100 Juta di Trade Expo Indonesia 2014

Trade ExpoJABARTODAY.COM – BANDUNG
Ternyata Jawa Barat, khususnya wilayah Bandung Raya dan kawasan Priangan, termasuk Cianjur dan Sukabumi, punya potensi besar dalam hal produk kerajinan. Akan tetapi, kondisi itu belum termanfaatkan dan tereksploitasi secara maksimal sehingga memberi nilai tambah sekaligus menjadi penggerak roda ekonomi.
 
“Potensi industri kerajinan sangat besar. Tapi, belum termanfaatkan maksimal,” ujar Ketua DPD Asosiasi Mebel dan Kerajinan Indonesia Bandung Raya-Priangan, Syahrizal Mustafa, di Hotel Horison, Senin (1/9/2014).
 
Rizal, sapaan akrabnya, meneruskan, besarnya potensi industri kerajinan Jabar itukarena Tatar Pasundan terkenal sebagai provinsi yang kreatif. Selain itu, tambah dia, di Jabar, khususnya, Bandung Raya-Priangan, produk-produk industri kerajinan sangat beragam, tidak hanya furniture (mebel), tetapi juga asesoris mebel dan sebagainya.
 
Karenanya, kata dia, agar potensi itu lebih berkembang, pihaknya menyusun dan siap menggulirkan berbagai program serta rencana. Diantaranya, menggandeng sejumlah lembaga, seperti pendidikan, termasuk pemerintah, baik provinsi maupun kabupaten/kota. Pasalnya, dia berpendapat, kerajinan, yang merupakan bagian industri kreatif, memang perlu adanya dukungan dan dorongan pemerintah.
 
Upaya meningkatkan kinerja industri kerajinan pun diusung DPP AMKRI. Salah satunya, terus memperkenalkan produk para pelaku industri kreatif khususnya mebel dan kerajinan secara gencar. “Itu kami implementasikan dalam Trade Expo Indonesia pada 8-12 Oktober 2014 di Jakarta,” kata Sekretaris Jenderal DPP AMKRI, Abdul Sobur.
 
Abdul Sobur menyatakan, agenda itu bermanfaat sebagai ajang promosi para pelaku industri kreatif bidang mebel dan kerajinan. Tidak itu saja, katanya, ajang itu pun berguna sebagai tempat sharing para pelaku guna mengembangkan kualitas produknya sehingga makin memberi nilai tambah.
 
Berkenaan dengan ajang pameran itu, Abdul Sobur menyatakan, pihaknya memproyeksikan penjualan di tempat senilai Rp 300 juta-1 miliar. Pihaknya, cetus dia, optimis dapat merealisasikannya karena produk mebel dan kerajinan dalam ajang itu berdaya saing dan bernilai jual tinggi. (ADR)

Related posts