
JABARTODAY.COM, SUBANG – Dalam rangka memperingati Hari Santri Nasional sekaligus meningkatkan semangat belajar para santri, Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an (PPTQ) Nurul Hasna Hidayatullah Kota Bandung menggelar kegiatan Islamic Fun Camp yang berlangsung selama dua hari, Senin hingga Selasa (27-28 Oktober 2025). Acara yang diselenggarakan di Andalusia Cottage dan Family Camp, Kecamatan Cijambe, Kabupaten Subang ini menjadi momentum istimewa bagi santri untuk mentadaburi alam sebagai anugerah Allah SWT.
PPTQ Nurul Hasna merupakan mitra binaan Baitulmaal Hidayatullah (BMH) Jawa Barat, sebuah lembaga pendidikan Islam yang berkomitmen kuat untuk melahirkan generasi Qur’ani yang tidak hanya berilmu, tetapi juga berakhlak mulia dan berdaya saing tinggi. Melalui kegiatan Islamic Fun Camp ini, pesantren berupaya menghadirkan metode pembelajaran yang menyenangkan namun tetap sarat makna.
Adab sebagai Fondasi Pengetahuan
Ustadz Hermansyah selaku Sekretaris Yayasan Hidayatullah Kota Bandung memberikan sambutan pada acara pembukaan. Dalam sambutannya, beliau menyoroti tema peringatan Hari Santri tahun ini yang mengangkat semangat “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”.
Menurut Ustadz Hermansyah, tema tersebut mengingatkan bahwa para santri harus selalu mengedepankan adab dalam setiap aspek kehidupan. Adab bukan sekadar sopan santun, melainkan merupakan fondasi dari segala pengetahuan yang akan dipelajari. Prinsip ini sangat sejalan dengan visi besar Hidayatullah, yaitu “Membangun Peradaban Islam” yang dimulai dari pembentukan karakter individu yang beradab.
Lebih lanjut, Ustadz Hermansyah menekankan pentingnya mengaitkan peringatan Hari Santri dengan semangat Sumpah Pemuda yang juga diperingati di bulan Oktober. Menurutnya, nilai-nilai dalam Sumpah Pemuda sangat relevan dengan konsep ukhuwah Islamiyah, yakni persaudaraan sesama Muslim, serta ukhuwah wathaniyyah, yaitu persaudaraan sebangsa tanpa memandang latar belakang.
“Sumpah Pemuda juga menyoroti peran pemuda sebagai agen perubahan, yang sejalan dengan pandangan Islam tentang pentingnya pemuda dalam memperjuangkan kebenaran,” ujar Ustadz Hermansyah menjelaskan korelasi antara semangat nasionalisme dan nilai-nilai keislaman.
Lebih dari Sekadar Refreshing
Islamic Fun Camp yang diselenggarakan PPTQ Nurul Hasna ini memiliki tujuan yang jauh lebih dalam daripada sekadar kegiatan refreshing atau rekreasi biasa. Kegiatan ini dirancang dengan tujuan-tujuan edukatif yang komprehensif untuk pengembangan karakter santri.
Pertama, kegiatan ini diharapkan dapat mempererat tali persaudaraan antarasantri, membangun ikatan emosional yang kuat sehingga tercipta komunitas pesantren yang solid dan saling mendukung. Kedua, melalui berbagai aktivitas yang dirancang, santri dilatih untuk mengembangkan kemandirian, jiwa kepemimpinan, dan rasa tanggung jawab yang akan sangat berguna dalam kehidupan mereka di masa depan.
Ketiga, kegiatan ini juga bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan berbagai keterampilan praktis yang mungkin tidak didapatkan dalam pembelajaran formal di kelas. Dengan suasana alam yang terbuka dan berbagai permainan edukatif, santri didorong untuk berpikir kreatif dan mengasah soft skills mereka.
Motivasi dari Pemilik Venue
Kegiatan ini mendapat sambutan hangat dari H. Hamidi selaku pemilik Andalusia Cottage & Camp Family. Beliau hadir langsung dalam acara tersebut dan dengan antusias memberikan motivasi kepada para santri. Dalam kesempatannya berbicara, H. Hamidi mendorong para santri untuk terus meningkatkan semangat belajar dan berkarya, tidak hanya dalam bidang agama tetapi juga dalam berbagai aspek kehidupan lainnya.
Kehadiran dan dukungan dari pihak eksternal seperti H. Hamidi menunjukkan bahwa masyarakat sekitar memiliki apresiasi tinggi terhadap keberadaan dan aktivitas pesantren. Sinergi antara pesantren dengan masyarakat dan dunia usaha menjadi modal penting dalam mengembangkan pendidikan pesantren yang berkualitas.
Pesan Ketua Yayasan: Jaga Al-Qur’an
Ustadz Uup Saefullah, Ketua Yayasan Hidayatullah Kota Bandung, turut hadir membersamai santri sepanjang kegiatan berlangsung. Kehadirannya bukan sekadar formalitas, melainkan menunjukkan perhatian dan kepedulian langsung terhadap perkembangan santri-santri binaannya.
Dalam kesempatan tersebut, Ustadz Uup menyampaikan pesan-pesan kebaikan yang menyentuh hati para santri. Beliau mengajak para santri untuk selalu bersemangat dalam menghafal dan menjaga kemurnian Al-Qur’an. Tidak cukup hanya menghafal, para santri juga harus terus berjuang menjadi pribadi yang santun dan penuh kebahagiaan.
Ustadz Uup mengingatkan bahwa sebagai penghafal Al-Qur’an, para santri telah mendapatkan energi spiritual yang luar biasa dari kitab suci. Energi ini harus ditransformasikan menjadi akhlak dan perilaku yang menjadikan mereka rahmatan lil alamin, yakni rahmat bagi seluruh alam semesta, sesuai dengan misi Rasulullah SAW.
Kebahagiaan Santri
Ananda Silma, salah satu santri PPTQ Nurul Hasna yang mengikuti kegiatan, mengungkapkan rasa senang dan bahagianya. Menurut Silma, kegiatan Islamic Fun Camp ini memberikan pengalaman berharga yang berbeda dari rutinitas sehari-hari di pesantren.
Melalui kegiatan ini, rasa kebersamaan antarasantri semakin terasa erat. Mereka bisa saling mengenal lebih dekat di luar konteks belajar formal, sambil menikmati keindahan alam ciptaan Allah. Pengalaman tadabur alam ini memberikan kesempatan bagi santri untuk merenungkan kebesaran Allah melalui ciptaan-Nya yang indah.
Bagi Silma dan santri lainnya, kegiatan seperti ini tidak hanya menyegarkan pikiran tetapi juga memperkuat ikatan spiritual mereka dengan alam dan Sang Pencipta. Suasana pegunungan Subang yang sejuk dan pemandangan yang indah menjadi media pembelajaran yang efektif tentang keagungan Allah SWT.
Harapan Berkelanjutan
Suci, yang menjabat sebagai ketua panitia kegiatan Islamic Fun Camp, menyampaikan harapan besar untuk keberlanjutan program ini. Menurutnya, respons positif dari para santri dan kesuksesan penyelenggaraan tahun ini menjadi motivasi untuk mengadakan kegiatan serupa secara rutin setiap tahunnya.
“Harapannya acara ini bisa terus di adakan setiap tahunnya dengan menghadirkan banyak sponsor dalam kebaikan untuk terus mendukung program program pesantren nurul hasna secara berkelanjutan dan berdampak kepada peningkatan kwalitas dan kwantitas santri,” ujar Suci dengan penuh optimisme.
Harapan Suci mencerminkan visi jangka panjang pesantren untuk terus berkembang, tidak hanya dari segi kuantitas santri tetapi juga kualitas pendidikan dan pembinaan yang diberikan. Dukungan dari berbagai pihak, termasuk sponsor dan mitra, sangat diharapkan untuk mewujudkan program-program inovatif yang bermanfaat bagi santri.
Komitmen BMH dalam Pembinaan Pesantren
Sebagai lembaga binaan BMH Jawa Barat, PPTQ Nurul Hasna mendapatkan dukungan dalam berbagai aspek pengelolaan dan pengembangan pesantren. BMH dikenal sebagai lembaga amil zakat yang tidak hanya fokus pada pendistribusian bantuan, tetapi juga pada pemberdayaan pendidikan Islam yang berkelanjutan.
Melalui pola pembinaan yang terstruktur, BMH membantu pesantren-pesantren binaannya untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan, fasilitas, dan program-program inovatif yang bermanfaat bagi santri. Kolaborasi ini menjadi model yang baik tentang bagaimana lembaga filantropi Islam dapat berkontribusi nyata dalam memajukan pendidikan pesantren di Indonesia.
Profil Singkat PPTQ Nurul Hasna
Kegiatan Islamic Fun Camp yang diselenggarakan PPTQ Nurul Hasna Hidayatullah Kota Bandung di Andalusia Cottage, Subang, bukan sekadar acara seremonial peringatan Hari Santri Nasional. Lebih dari itu, kegiatan ini merupakan implementasi nyata dari pendidikan karakter yang komprehensif, menggabungkan pembelajaran spiritual, pengembangan kepemimpinan, dan apresiasi terhadap keindahan alam ciptaan Allah.
Dengan tema “Mengawal Indonesia Merdeka Menuju Peradaban Dunia”, kegiatan ini mengingatkan bahwa santri memiliki peran strategis dalam membangun masa depan bangsa yang lebih baik. Melalui pembentukan karakter yang beradab, penguatan hafalan Al-Qur’an, dan pengembangan berbagai keterampilan, para santri PPTQ Nurul Hasna dipersiapkan menjadi generasi yang tidak hanya saleh secara individual tetapi juga berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa.
Semoga kegiatan seperti ini dapat terus dilaksanakan secara berkelanjutan dan menjadi inspirasi bagi pesantren-pesantren lain di seluruh Indonesia untuk mengembangkan metode pembelajaran yang inovatif, menyenangkan, namun tetap berpegang teguh pada nilai-nilai Islam yang luhur.[ ]
 
									





