“Kami bersyukur atas apa yang telah tercapai pada semester I tahun ini. Kami berhasil menjaga pertumbuhan bisnis,” tandas Presiden Direktur Bank OCBC NISP, Pareati Surjaudaja, dalam keterangan resminya, Kamis (28/7).
Parwati mengemukakan, pada semester pertama 2016, pihaknya mencatat peningkatan laba bersih (belum teraudit) sebesar 24 persen lebih tinggi daripada semester awal 2015, yaitu menjadi Rp 914 miliar. Periode sama tahun lalu, katanya, nilainya Rp 735 miliar.
Parwati meneruskan, pihaknya pun berhasil menaikkan asset sebesar 7 persen lebih baik daripada waktu yang sama 2015. Total asset pada semester awal 2016 bernilai Rp 129 triliun. Pertumbuhan itu, ungkapnya, tumbuhnya Dana Pihak ketiga (DPK), yang besarnya 9 persen lebij tinggi daripada semester I 2015. “Hingga Juni 2016, DPK mencapai Rp 92,6 triliun Sedangkan semester I –2015, nilainya Rp 84,7 triliun.
Pertumbuhan positif pun terjadi pada sektor kredit. Hingga Juni tahun inj, sebut Parwati, pihaknya menggelontorkan kredit sejumlah Rp 86,2 triliun. Jumlah itu lebih tinggi 16 persen daripada realisasi kredit hingga Juni 2015. “Melalui prinsip kehati-hatian, kami pun mampu menjaga rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) pada level 1,4 persen dan net sebesar 0,6 persen,” pungkasnya. (ADR)