Minat Baca di Kota Bandung Meningkat

PerpustakaanJABARTODAY.COM – BANDUNG Kepala Sub Bagian Tata Usaha Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Bandung Tomi Pramuji percaya minat baca di Kota Bandung telah meningkat. Hal ini terbukti, dengan tingginya jumlah pemustaka di Kapusarda Kota Bandung, yang saat ini telah mencapai 100 orang perhari.
“Menurut saya, Bandung tidak ada masalah minat baca, tapi daya beli,” ujar Tomi, di Balai Kota Bandung, Selasa (15/11).

Tomi melihat, saat diadakan bazar buku murah oleh salah satu toko buku terbesar di Kota Bandung, beberapa waktu lalu, animo masyarakat sangat tinggi. Dalam satu jam, terhitung rata-rata pembeli mencapai 150 orang. “Harganya memang sangat murah. Yang datang sampai 150 orang dalam satu jam. Coba kalikan, dalam sehari itu bazar buka sampai sore, kalikan berapa hari. Itu kan banyak sekali. Bahkan belinya tidak cuma satu, ada yang sampai berpuluh-puluh,” jelas Tomi.

Meskipun demikian, Tomi mengakui belum ada angka pasti nilai literasi di Kota Bandung. “IKAPI Jabar sudah membuat riset, tapi kami belum terima hasilnya,” ujar Tomi.

Selama ini, Kapusarda Kota Bandung berpatokan pada data UNESCO yang dilansir pada tahun 2010 yang menunjukkan indeks literasi di Indonesia hanya 0,001 persen. “Dalam 1.000 orang, hanya satu orang yang membaca buku. Tapi itu kan data se-Indonesia, bukan Kota Bandung saja,” ucap Tomi.

Kapusarda Kota Bandung telah mengeluarkan berbagai inovasi untuk meningkatkan minat baca. Inovasi yang dinamakan Gerakan Maca Sauyunan (Gemas) itu, bahkan telah mendapat penghargaan dari Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi.

Gerakan ini berupaya untuk mendekatkan buku ke masyarakat, sehingga lebih terjangkau dan mudah diakses. Salah satu inovasinya adalah penempatan pojok-pojok buku di pusat-pusat perbelanjaan yang dikelola komunitas.

Telah ada empat pusat perbelanjaan yang memiliki pojok baca, yaitu Braga City Walk, Bandung Indah Plaza, Metro Indah Mall, dan Balubur Town Square. Tiap-tiap pusat perbelanjaan memiliki tema bacaannya sendiri-sendiri, sesuai dengan komunitas yang mengelolanya. Para Pustakawan Ahli di Kapusarda Kota Bandung yang berjumlah 3 orang juga melakukan pembinaan-pembinaan ke perpustakaan sekolah. Terhitung sebanyak 816 perpustakaan sekolah se-Kota Bandung menjadi binaan Kapusarda.

Saat ini, Kapusarda Kota Bandung memiliki koleksi 28.216 judul buku sebanyak 69.784 eksemplar. “Tiap tahun akan terus kami tingkatkan jumlah bukunya, sehingga semakin lengkap,” pungkas Tomi. (koe)

Related posts