JABARTODAY.COM – BANDUNG — Saat ini, sisten logistik masih menjadi pekerjaan rumah yang belum tertuntaskan. Kurang sebandingnya ruas jalan dan volume kendaraan menyebabkan sering terjadinya kepadatan bahkan kemacetan lalu lintas.
Karenanya, demi melancarkan sistem pendistribusian barang, pemanfaatan kereta api (KA) barang dapat menjafi opsi. Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jabar melalui Dinas Perhubungan (Dishub) Jabar menyarankan para pelaku usaha untuk memanfaatkan KA barang sebagai sarana logistik. “Itu demi mengurangi kepadatan kendaraan, khususnya pasca pergeseran Jembatan Cisomang,” tandas Kepala Dishub Jabar, Dedi Taufik, Selasa (24/1).
Menurutnya, memang, pihaknya melakukan rekayasa lalu lintas pasca Jembatan Cisomang mengalami pergeseran. Akan tetapi, ucapnya, rekayasa lalu lintas sifatnya jangka pendek. “Rekayasa lalu lintas tidak dapat selamanya, sifat sementara,” seru Dedi.
Karena itu, ujarnya, pihaknya mengimbau para pengusaha logistik memakai kereta barang, karena memang menjadi pilihan jangka menengah dan panjang. Menurutnya, pemanfaatan KA barang membuat pemerintah mampu mengurangi beban kendaraan jalur darat.
Sementara itu, Dishub Jabar mencatat kendaraan angkutan barang dari Bandung atau menuju Bandung via Cipularang tergolong tinggi, 8.000 angkutan barang. Jika tidak ada pengalihan melalui KA barang, volume itu berpotensi terus meninggi.
Padahal, tegas Dedy, PT Kereta Api Indonesia (KAI) sudah melakukan persiapan mengikapi hal itu. “PT KAI sudah siap. Saat ini, setiap harinya, PT KAI membawa 120 kontainer,” tutup Dedi. (win)