Kembangkan Broadband, Ini Nilai Investasi Telkom

(jabartoday.com/net)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Sejauh ini, Indonesia memiliki sejumlah industri strategis. Satu di antaranya, yang bergerak dalam bidang telekomunikasi, PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) Tbk.

Lembaga BUMN yang dulunya bernama Perum Umum Telekomunikasi (Perumtel) ini mengusung misi tidak ringan yang diembankan negara. “Pemerintah menginginkan kami masuk sebagai Top 500 perusahaan global. Salah satu upanyanya, mengembangkan sistem digital. Proyeksinya, pada 2020, menjadi digital economy terbesar di Asia melalui program Indonesia Digital Network (IDN),” tandas Deputy Executive Vice President (EVP) Marketing PT Telkom Tbk Regional 3 Jabar, Mohamad Khamdan, akhir pekan kemarin.

Khamdan menyatakan, pihaknya optimis dapat merealisasikan misi itu. Dasarnya, jelas dia, pengguna internet di tanah air begitu banyak. Sebagai contoh, ucap dia, pengguna media sosial semisal face book, di tanah air mencapai miliaran pengguna. Itu, ujarnya, menunjukkan terbukanya pasar bagi PT Telkom.

Khamdan mengemukakan, untuk merealisasikan misi tersebut, pihaknya memulainya melalui pengembangan broadband, yaitu Indihome di seluruh tanah air. Agar IDN dapat optimal, ungkapnya, pihaknya pun melakukan upaya lain, yaitu menggunakan fiber optik. “Di Jabar, pemasangan fiber optik sudah 100 persen. Itu bisa melayani 1 juta pelanggan.

Sejauh ini, kata Khamdan, Di jabar, pengguna internet mencapai 750 ribu pengguna. Akan tetapi, lanjutnya, jumlah pengguna atau pelanggan yang menggunakan fiber optik melalui produk Indihome, sebanyak 250 ribu pelanggan. Proyeksinya, hingga akhir 2017, pihaknya mencatat jumlah konsumen Indihome menjadi 500 ribu pelanggan.

Sejauh ini, di Jabar, Bandung Raya masih menjadi pasar Indihome terbesar, yaitu mencapai 60 persen. Sisanya, sambung Khamdan, tersebar di daerah lain, semisal, Cirebon, Tasikmalaya, Cianjur-Sukabumi, dan lainnya.

Sisi lain, tentunya, untuk mencapai target jumlah konsumen Indihome, pihaknya berinvestasi besar. Estimasinya, beber dia, nilai investasinya sekitar Rp 2 juta untuk setiap pelanggan. Jika fiber optik di jabar berkapasitas melayani sebanyak 1 juta pelanggan, investasinya sejumlah Rp 20 miliar.  (win) 

 

Related posts