JABARTODAY.COM – BANDUNG — Setelah bekerja keras, akhirnya, pada Jumat (24/11) dinihari, pukul 03.23, jalur selatan kereta arah timur, yang sempat tertimbun longsoran, kembali normal dan dapat dilintasi. “Pada Jumat (24/11) dinihari pukul 02.35, perbaikan petak jalan antara Bumi Waluya dan Cipendeuy (lokasi longsoran) tuntas dan kondisinya aman dilintasi,” tandas Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) (Persero) Daerah Operasional (Daop) 2 Bandung, Joni Martinus, Jumat (24/11).
Joni menjelaskan, seiring dengan tuntasnya perbaikan pada jalur itu, rute perjalanan arah timur tidak perlu memutar melalui jalur utara. Namun, lanjutnya, pihaknya memberlakukan pembatasan kecepatan, yaitu 5 kilometer per jam, pada titik jalur yang terkena longsoran, yakni kilometer 230+8 – 234+5.
Joni meneruskan, pasca normalnya jalur selatan itu, pukul 03.23 kereta pertama pun melintas. Adalah Kereta Malabar menjadi rangkaian perdana yang melintasi jalur selatan tersebut.
Joni mengutarakan, sebenarnya, di wilayah kerjanya, terdapat puluhan titik rawan, baik rawan longsor, pergerakan tanah, banjir, maupun kejahatan, yaitu pencurian. Titik-titik rawan itu tersebar pada jalur dan rute barat serta timur. Misalnya, jelas dia, di kawasan Purwakarta-Ciganea. Di daerah itu, katanya, kilometer 107 merupakan titik rawan longsor.
Karenanya, guna mengantisipasi terjadinya beragam kerawanan, Joni menegaskan, pihaknya tetap bersiaga penuh pada titik-titik rawan tersebut. Tujuannya, untuk mengantisipasi berbagai kemungkinan dan hal yang berpotensi menghambat atau membahayakan perjalanan kereta. (win)