Ini Masih Jadi Kendala Pasar Modal Nasional

(jabartoday.com/ISTIMEWA)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Berinvestasi merupakan sebuah strategi untuk merancang masa depan. Sejauh ini, banyak produk investasi yang dapat dimanfaatkan publik. Satu di antaranya, saham.

Namun, faktanya, geliat bursa saham di tanah air masih tergolong sangat minim. “Secara nasional, sejauh ini, total investor saham sangat miNim. Persentasenya tindaklanjuti 1 persen jumlah penduduk Indonesia, yang sekitar 265 juta jiwa,” tandas Kepala Unit Pengelolaan Galeri Divisi Pengembangan Investor PT Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gusti Agung Alit Nityaryana, pada Investor Summit 2018 di Ballroom Luxon Hotel, Jalan Ir Djuanda, Kota Bandung.

Diungkapkan, hingga kini, jumlah investor pasar modal domestik tidakencapai 1 juta investor. Angkanya, ungkap dia, baru sebanyak 700 ribu investor. Sekitar 15 persen atau 114 ribu investor di antaranya, lanjut dia, adalah asal Kota Bandung.

Di tempat sama, Direktur Lembaga Jasa Keuangan 2 dan Manajemen Strategis Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Regional 2 Jabar, Lasdini Purwanti, menambahkan, sebagai regulator, pihaknya senantiasa terus mendorong pertumbuhan capital market. Dia menyatakan, di negara-negara maju, capital market lebih menjadi tujuan berinvestasi daripada sektor perbankan.

Lasdini mengakui bahwa hingga kini, masih ada beberapa hal yangenjadi faktor penghambat pertumbuhan investor pasar modal. Di antaranya, beber dia, masih cukup maraknya nvestasi bodong.

Menurutnya, maraknya investasi bodong  karena masih banyak masyarakat yang ingineraup keuntungan secara instant. Investasi bodong pun, tambahnya, menyebabkan tingkat kepercayaan publik terhadap beragam jenis produk investasi berkurang.

“Untuk itu, kami terus mengedukasi dan menyosialisasikan produk-produk investasi berikut regulasinya. Ini demi menumbuhkan kepercayaan masyarakat terhadap pasar modal,” pungkasnya.  (win)

Related posts