JABARTODAY.COM – BANDUNG — Salah satu indikator tingkat kesejahteraan sebuah negara yaitu masalah penyerapan tenaga kerja. Di Tatar Pasundan, hingga Agustus 2018, terdapat masih cukup banyak masyarakat yang jobless alias menganggur.
“Di Jabar, hingga Agustus tahun ini, jumlah pengangguran sebanyak 1.850.000 orang atau dialami 817 orang di antara 10 ribu populasi Jabar,” tandas Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Jabar, Dody Herlando, di BPS Jabar, Jalan PHH Mustopa Bandung, Senin (5/11).
Dody berpendapat, angka pengangguran itu menunjukkan penyerapan belum tenaga kerja belum maksimal. Namun, lanjutnya, secara keseluruhan, angka pengangguran di Bumi Parahyangan terus berkurang.
Kendati demikian, pemerintah perlu mewaspadai status pekerja paruh waktu atau setengah pengangguran. Pasalnya, jelas dia, status pekerja paruh waktu sangat rentan kehilangan pekerjaannya. Di Jabar, sebutnya, terdapat sekitar 20 persen atau 4,40 juta pekerja paruh waktu.
Menurutnya, masih adanya jutaan warga Jabar yang jobless karena persaingan yang sangat ketat. Dody mencontohkan penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) sudah sangat minim. Karenanya, sahut Dody, pemerintah selalu menggalakan prorgram kewirausahaan. (win)