![](https://jabartoday.com/m/P_20180419_112014-450x253.jpg)
(jabartoday.com/erwin ardiansyah)
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Salah satu hal penting dalam dunia usaha dan berlaku bagi seluruh sektor serta segmen, termasuk usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), adalah pengembangan pasar. Tanpa adanya upaya tersebut, sulit bagi para pelaku usaha, utamanya UMKM untuk mengembangkan bisnisnya.
UMKM yang berskala home industry asal Bojongkoneng Kota Bandung yang satu ini terus melakukan berbagai inovasi pengembangan pasar. “Misi kami adalah menjadi leader produsen kue kering (cookies) yang pengerjaannya secara home industry di tanah air,” tandas Jody Janitra, CEO J&C Cookies, di tempat usahanya, Jalan Bojongkoneng Bandung, Kamis (19/4).
Pria yang menjabat Ketua Badan Pengurus Daerah (BPD) Himpunan Pengusaha Muda Indonesia Jabar itu meneruskan, tahun ini, pihaknya menyiapkan rencana pengembangan. Di antaranya, membidik 2 kota di tanah air yang punya potensi pasar terbuka, Surabaya dan Batam.
Jody menjelaskan, selain potensi market yang besar, pihaknya membidik Surabaya karena Kota Buaya pun memiliki cukup banyak distributor. Di Ibu Kota Jatim itu, tutur Jody, pihaknya berencana menyiapkan gudang penyimpanan.
Sedangkan Batam, lanjutnya, pihaknya menjadikan daerah khusus itu sebagai pintu masuk market Singapura. Sebenarnya, ungkap Jody, sejak 14 tahun silam, produknya menembus pasar Negeri Singa. Namun, selama itu, pihaknya belum menggunakan brand J&C Cookies. “Kali ini, kami siap menggunakan brand J&C Cookies. Harapannya, September tahun ini, Singapura kami tembus,” cetusnya.
Menurutnya, Singapura merupakan pasar terbuka. Selama 14 tahun, pemesanan produk J&C Cookies tergolong positif meskipun hanya 1 jenis, yaitu sagu keju. “Tapi nilai transaksinya besar. Angkanya bisa mencapai miliaran rupiah. Padahal, yang kami kirim berupa produk yang belum berlabel J&C Cookies. Karena itulah, kami ingin label J&C Cookies benar-benar menembus Singapura,” paparnya.