JABARTODAY.COM – BANDUNG — Catatan kinerja poaitif tentunya menjadi target yang dicanangkan seluruh sektor dunia usaha dan industri, termasuk jasa keuangan, semisal perbankan. Begitu pula dengan PT Bank Nusantara Parahyangan (BNP) Tbk.
Lembaga perbankan yang berkantor pusat di Jalan Ir H Djuanda Bandung itu terus berusaha keras menorehkan pertumbuhan bisnisnya. “Kendati kondisinya culup berat, kami berusaha semaksimal mungkin untuk menjaga dan meningkatkan performa bisnis,” tandas tandas Hideki Nakamura, Presiden Direktur PT BNP Tbk, belum lama ini.
Diutarakan, hingga paruh perdana tahun ini, dalam kondisi ekonomi yang masih belum ringan, pihaknya mampu mencatat pertumbuhan meski tipis. Hingga Juni 2017, PT BNP mencatat pendapatan bunga bank senilai Rp 221,82 miliar. Angka itu, tumbuh tipis, yaitu sebesar 0,77 persen lebih tinggi daripada periode sama 2016, sebesar Rp 220,12 miliar.
Kondisi yang mirip pun, sambungnya, terjadi dal hal penyaluran kredit. Dikatakan, hingga semester awal 2017, pihaknya menggelontorkan pembiayaan senilai Rp 5,36 triliun. Jumlah itu, 0,8 persen lebih tinggi daripada penyaluran periode sama tahun lalu, atau senilai Rp 5,31 triliun.
Akan tetapi, perlambatan pertumbuhan terjadi pada dana pihak ketiga (DPK). Hingga Juni tahun ini, PT BNP Tbk mengumpulkan DPK senilai Rp 6,13 triliun. Sebuah jumlah yang lebih sedikit daripada pencapaian periode sama 2016, yang nominalnya Rp 6,31 triliun atau melemah yaitu 2,82 persen.
Agar lebih bertumbuh, Nakamura menyatakan, selain menyusun strategi, semisal menetapkan pangsa pasar, promosi, dan lainnya, pihaknya, pun melakukan sedikit perubahan logo, yakni melakukan endorsement line MUFG (Mitubishi UFJ Financial Group), selaku pemegang saham mayoritas, pada logo PT BNP Tbk. “Harapannya, sedikit perubahan itu dapat berimplikasi dan berefek besar serta positif bagi kami, seperti menambah daya saing,” tutupnya. (win)