Empat Fokus  OJK Dongkrak Inklusi Keuangan

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Kehadiran industri jasa keuangan, semisal perbankan, sebenarnya punya peran vital dan strategis dalam membangun perekonomian.”Agar produk dan sistem pelayanan jasa keuangan termanfaatkan masyarakat lebih luas, tahun ini, kami menginisiasi Program Pendampingan inklusi keuangan. Tujuannya, meningkatkan kapasitas dan kemampuan masyarakat dalam mengelola keuangan manajemen usaha,” tandas Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kantor Regional 2 Jabar, Sarwono,  di Hotel Trans Luxury, Jalan Gatotsubroto Bandung, Selasa (17/1).
Sarwono mengemukakan, sejak 2013, Indeks Literasi Keuangan Nasional (ILKN) terus meningkat. Pada 2013, ILKN sebesar 21,8 persen. Tiga tahun berikutnya, sambung Sarwono, bertumbuh menjadi  29,7 persen.
Begitu pula dengan Indeks Inklusi Keuangan Nasional (IIKN), yang juga bertumbuh positif,  yaitu  59,7 persen pada 2013 menjadi 67,8 persen pada 2016. “Harapannya, target pemerintah pada 2019, IIKN sebesar 75 persen tercapai,” seru Sarwono.
Karenanya, cetus dia, demi terus menjaga stabilitas dan mendongkrak inklusi keuangan, pihaknya berencana menerbitkan 4 kebijakan. Fokus kebijakan-kebijakan itu, ungkapnya, upaya penguatan pengawasan terintegrasi, penyempurnaan pengaturan manajemen risiko, dan peningkatan kapasitas industri keuangan nasional.  (win) 

Related posts