Dongkrak Kinerja, BJB Siap Gerek Fee Based

jabartoday.com/erwin adriansyah
jabartoday.com/erwin adriansyah
JABARTODAY.COM – BANDUNG — Menjaga sekaligus meningkatkan kinerja dan performa bisnis menjadi opsi utama yang diusung banyak sektor dunia usaha. Tidak terkecuali dunia perbankan. Tidak heran, apabila PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk alias bank bjb terus menyiapkan sejumlah strategi agar kinerjanya tetap terjaga, bahkan terus bertumbuh positif,

Salah satunya, lembaga perbankan milik BUMD Jabar-Banten tersebut bertekad kuat untuk terus meningkatkan pendapatannya melalui fee based income. “Fee based income menjadi unsur penting dalam menunjang kinerja bisnis kami,” tandas Direktur Utama bank bjb, Ahmad Irfan, belum lama ini.

Ahmad Irfan mengemukakan, hingga akhir triwulan III 2015, pihaknya sukses meningkatkan fee based income. Diungkapkan, pertumbuhan fee based income hingga periode tersebut sangat positif. Pertumbuhannya, sebut dia, mencapai 47,4 persen.

Memang, aku Ahmad Irfan, sejauh ini, kontribusi fee based income terhadap pendapatan dan laba bank bjb masih relatif kecil. Persentesenya, tutur dia, sekitar 4-5 persen. “Karenanya, pada tahun-tahun mendatang, salah satu fokus kami dalam pengembangan bisnis yaitu pada fee based income,” cetus Ahmad Irfan.

Dikatakan, pertumbuhan fee based income tersebut menopang terciptanya peningkatan laba bersih lembaga perbankan yang berkantor pusat di Jalan Naripan Bandung tersebut. Hingga akhir September 2015, ucap Ahmad Irfan, pihaknya mampu mencatat laba bersih yang lebih tinggi 20,6 persen daripada pencapaian periode sama 2014, yaitu senilai Rp 864 miliar.

rfan mengemukakan, naiknya laba bersih itu, utamanya bersumber pada pendapatan bunga bersih yanh naik 8,4 persen dan fee based income yang tumbuh 47,4 persen.

Selain fee based income, tambahnya, pihaknya pun tetap mencanangkan pertumbuhan pada lini bisnis lainnya, yaitu funding berupa dana pihak ketiga (DPK) dan landing yakni kredit. Untuk DPK, tukasnya, hingga September 2015, sebut Irfan, total DPK mencapai Rp 81,9 triliun. Jumlah itu, terangnya lebih besar 26,8 persen daripada realisasi September tahun sebelumnya.

Sedangkan penyaluran kredit, imbuhnya, hingga triwulan III tahun ini, pihaknya sukses menggelontorkan kredit bernilai Rp 54,5 triliun. Penyaluran kredit tertinggi, tambahnya, yaitu kredit konsumer. “Nilainya, sejumlah Rp 37,2 triliun,” tutup Ahmad Irfan. (ADR)

Related posts