jabartoday.com/erwin adriansyah
“Pada akhir Juni, kami melakukan revaluasi asset senilai Rp 1,5 triliun. Jadi, saat ini, kami memiliki rasio kecukupan modal (CAR – Capital Adequted Ratio) yang naik menjadi 17,7 persen,” tandas Direktur Utama bank bjb, Ahmad Irfan, pada Analyst Meeting 2 Q di Ritz Charlton SCBD Jakarta, Kamis (28/7).
Hal Ini, lanjut Ahmad Irfan, membuat pihaknya menjadi lebih leluasa untuk ekspansi bisnis. Terlebih, lanjutnya, pihaknya menjadi satu di antara 19 lembaga perbankan yang menjadi bank persepsi program Tax Amnesty.
Berkenaan dengan tax amnesty, Ahmad Irfan menyatakan bahwa jajarannya sangat siap. Itu karena, sebagak bank persepsi, terangnya, pihaknya memiliki sejumlah produk untuk mendukung program pemerintah tersebut.
Berbicara kinerja bisnis, Ahmad Irfan mengemukakan, pada semester perdana tahun ini, pihaknya sukses membukukan laba bersih yang angkanya mendekati Rp 1 triliun. Tepatnya, sebut dia, bernilai Rp 905 miliar. Angka itu, terangnya, lebih tinggi 56,3 persen daripada pencapaian periode sama tahun sebelumnya.
Begtu pula dengan penyaluran kredit. Hingga paruh pertama 2016, sebut Irfan, pihaknya, yang berhasil menekan rasio kredit macet (NPL – Non-Performing Loans) menjadi 2 persen, menorehkan peetumbuhan kredit 15,2 persen lebih tinggi daripada realiasasi semester I 2015. Nilainya, sebut Ahmad Irfan, bernilai Rp 59,37 triliun. “Periode sama tahun lalu, nilainya Rp 50,69 triliun,” sahutnya.
Sedangkan soal funding, Ahmad Irfan menyatakan, hingga Juni 2016, total dana pihak ketiga (DPK) pun bernilai puluhan triliun. “Angkanya Rp 68,25 triliun,” tutupnya. (ADR)