Distribusi, Jurus Kendalikan Harga

(jabartoday.com/net)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Seperti biasa, momen Ramadan, khususnya, Idul Fitri, kerap membuat terjadinya kenaikan harga beragam komoditi, termasuk sembilan kebutuhan pokok (sembako). Kondisi itu terjadi karena permintaan yang juiga mengalami peningkatan. “Ramadan dan Idul Fitri memang kerap terjadi inflasi. Sifatnya memang musiman. Akan tetapi, tekanannya tetap cukup tinggi,” tandas Kepala Kantor Perwakilan (KPw) Bank Indonesia (BI) Jabar, Wiwiek Sisto Widayat, pada sela-sela Pasar Murah Pengendali Inflasi Jabar di Bandung Trade Mal, Jalan Ibrahim Adjie Bandung, Rabu (14/6).

Diutarakan, untuk mengendalikan harga, utamanya, pada momen Ramadan dan Idul Fitri, pihaknya melakukan sejumlah upaya. Antara lain, ujarnya, pihaknya berkomunikasi dan berdialog dengan kalangan alim ulama. Isinya, mengajak kalangan itu untuk memberi pengertian kepada masyarakat bahwa Ramadan dan Idul Fitri bukan masa berbelanja tanpa batas.

Tidak itu saja, ungkapnya, pihaknya pun melakukan beberapa terobosan untuk mengendalikan harga. Yaitu, sebut Wiwiek, memperlancar jalur distribusi. Pasalnya, terang dia, jika distribusi barang dan jasa terhambat, sedangkan permintaan meninggi, otomatis, inflasi pun terjadi. Karenanya, seru dia, memperlancar jalur distribusi menjadi salah satu terobosannya. “Untuk itu, kami berkoordinasi dengan pihak dan lembaga lain, semisal Perum Bulog. Tujuannya, untuk memastikan kelancaran pendistribusian barang sehingga kebutuhan masyarakat pun terpenuhi yang efeknya, harga pun terkendali,” papar Wiwiek.

Selain jalur distribusi, tambahnya, pihaknya pun menyiapkan jurus lain sebagai opsi pengendalian harga. Dalam pasar murah, jelasnya, pihaknya, yang bekerjasama dengan sejumlah lembaga, seperti PT Bank Mandiri Indonesia Tbk, PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk alias bank bjb, Perum Bulog, dan lainnya, menyediakan berbagai kebutuhan masyarakat, semisal beras, daging, gula putih, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, dan telur.

Mengenai perkembangan harga menjelang Idul Ftiri, Wiwiek menyatakan hingga akhir pekan ke-2 Ramadan, pihaknya belum mendapati terjadinya kenaikan harga yang signifikan. Bahkan, imbuhnya, harga jual sejumlah komoditi, justru cenderung turun. “Selebihnya, stabil. Contoh, harga daging segar, masih berada pada level Rp 110-115 ribu per kilogram. Artinya, hingga kini, harga jual beberapa kebutuhan masih terkendali,” pungkasnya. (win)

Related posts