Agar Ekonomi Bertumbuh, Sebaiknya Jabar Utara-Selatan Fokus pada Yang Satu Ini

Menteri Perindustrian, Airlangga Hartarto.
(jabartoday.com/net)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Agar tercipta pertumbuhan perekonomian, sebaiknya, terfokus dan sesuai karakteristik masing-masing wilayah. Begitu pula dengan Jabar Bagian Utara dan Selatan.

Menteri Perindustrian (Menperin), Airlangga Hartarto, berpendapat, khusus Jabar bagian Utara, ada beberapa sektor yang menjadi fokus perhatian. “Yaitu, industri berdaya saing tinggi, padat karya, dan berorientasi ekspor. Misalnya, lain otomotif dan alat transportasi, makanan-minuman, elektronik dan telematika,  termasuk tekstil dan produk tekstil (TPT) ,” tandas Airlangga, usai Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan Bank Indonesia belum lama ini.

Sedangkan Jabar bagian Selatan, tambahnya, sebaiknya, fokus pada pengolahan hasil pertanian melalui industri berbasis pertanian. Tidak itu saja, sambungnya, pariwisata, termasuk maritim, pun dapat menjadi fokus Jabar bagian Selatan.

Pada sektor pertanian, tukasnya, sebaiknya, fokus pada upaya peningkatan nilai tambah produk pertanian. Caramya, kata Airlangga, perkuat kelembagaan petani melalui pengembangan corporate/cooperative farming. Itu, sambungnya, dapat memacu perkembangan agroindustri agrobisnis, termasuk pertanian organik yang lebih bernilai tambah.

Sedangkan sektor pariwisata, terangnya, perlu adanya pemerkuatan atraksi, akses, dan amenitas (3A) sebagai quick wins. Skema 3-A itu, lanjutnya, dapat melalui pengembangan destinasi unggulan pariwisata tematik, semisal yakni wisata bahari, sejarah, religi, tradisi-seni budaya, serta desa wisata.

Penerapan branding dan promosi tepat pun, sahutnya, adalah hal yang penting dan perlu. Hal itu, katamya, dapat melalui pemanfaatan tekmologi dan e-commerce secara optimal.

Soal destinasi, Airlangga menilai, ada beberapa titik, yang dapat menjadi prioritas pengembangan tujuan wisata. Disebutkan, antara lain, Pelabuhan Ratu dan Tanjung Lesung.

Supaya lebih optimal, kata Airlangga, perlu adanya peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) melalui pendidikan vokasi, semisal penyelenggaraan politektik atau akademi di Kawasan Industri dan Wilayah Pusat Pertumbuhan Industri (WPPI). “Kemudian, meningkatkan kapasitas Industri Kecil dan Menengah (IKM),” seru dia.

Pemanfaatan teknologi dan integrasi Industri Kecil dan Menengah (IKM) perekonomian digital melalui pengembangan e-smart IKM di seluruh Indonesia pun, sahutnya, sebaiknya, lebih optimal. Utamanya, pungkasnya, pada industri fashion, kreatif, kerajinan, furniture, kosmetik, herbal, perhiasan, logam, dan makanan-minuman. (win)

 

Related posts