Tahun Depan, Ini Sikap Sektor Industri 

(jabartoday.com/net)

JABARTODAY.COM – BANDUNG — Perkembangan dan pertumbuhan industri nasional, termasuk Jabar selama 2018, tidak terlalu menggembirakan. Pasalnya, hal itu terjadi sebagai dampak berbagai kondisi makro dan global.

“Industri Jabar selama 2018, belum mencatat performa yang luar biasa. Perkembangannya cenderung stagnan. Kalaupun ada pertumbuhan, tipis, sekitar 5 persen,” tandas Ketua Badan Pengurus Provinsi (BPP) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Jabar, Dedy Widjaja, belum lama ini.

Lalu, bagaimana kondisinya pada 2019? Dedy menyatakan, para pelaku industri kemungkinan bersikap dan mengambil langkah wait and see. Itu karena, jelasnya, 2019 merupakan tahun politik. Ada agenda besar pada 2019, yaitu Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Umum (Pemilu) Legislatif.

Menurutnya, para pelaku industri melihat dan menunggu apa yang terjadi pasca dua agenda besar itu. “Arah program dan pembangunan seperti apa? Itu yang ditunggu kalangan industri,” tukasnya.

Selain itu, sambungnya, kalangan industri pun menunggu perkembangan dan apa yang menjadi keputusan Bank Sentral Amerika Serikat (AS). Kabarnya, tutur Dedy, bank sentral negeri Paman Sam itu berencana menaikkan suku bunganya. “Itu sangat berpengaruh pada kondisi ekonomi, tidak hanya Indonesia, khususnya Jabar, tetapi juga dunia,” ujar Dedy.

Soal sektor industri yang paling punya potensi pada 2019, Dedy menyebut jasa konstruksi. Itu karena, terang dia, pemerintah getol dan menggenjot proyek-proyek infrastruktur.

“Memang, sampai saat ini, efek pembangunan infrastruktur belum terasa. Ini kan bersifat jangka menengah dan panjang. Kami yakin, jika seluruh proyek infrastruktur tuntas, ekonomi nasional, utamanya Jabar kembali bergerak dan tumbuh positif,” pungkas Dedy. (win) 

Related posts