JABARTODAY.COM-JAKARTA –Majelis Ulama Indonesia (MUI) mengapresiasi sikap Rektor UIN Yogyakarta, Prof Yudian Wahyudi yang telah mencabut kebijakannya yang kontroversial terkait pelarangan cadar terhadap mahasiswinya.
“Saya mengapresiasi kepada Rektor dan sahabat saya Rektor UIN Yogyakarta, Prof. Dr. Yudian Wahyudi atas pencabutan surat tentang pembinaan perempuan bercadar,” ujar Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Cholil Nafis ujarnya saat dihubungi Republika Ahad (11/3).
Rektor UIN Suka, ujar dia, berani mengalah demi menghentikan kegaduhan yang ada di tengah masayarakat, sehingga sudah sepatutnya diberikan apresiasi tinggi.
“Inilah sikap yang gentle dan berani mengalah demi menghentikan perdebatan dan kondisi masyarakat yang tenang,” ucap KH Cholil.
Ia mengatakan bahwa seorang pemimpin itu harus mengetahui mana yang substansial dan mana yang sifatnya simbolis. Menurut dia, menumpas radikalisme adalah masalah substansial yang harus dilawan dengan memberi pemahaman alternatif agar menjadi umat wasathiyah.
“Sedangkan cadar itu simbolis yang tak berlaku general kepada yang radikal yang solusinya cukup diberi kesadaran tentang berbusana yang lebih inklusif dan interaktif di mana hukumnya bercadar adalah masalah khilafiyah,” ujarnya. (than/republika)