Kemenristekdikti Tunjuk ITB Menjadi Perguruan Tinggi Asuh

Dr. Pepen Arifin (Ketua Satuan Penjaminan Mutu ITB) berpose bersama Dr. Dikdik Harjadi (Rektor UNKU), Dr. Priyono Eko Sanyoto (Rektor Politeknik Negeri Batam), Dr. Sakti Alamsyah (Warek I Universitas Muhammadiyah Sukabumi) dan Dr. Ir. Nasep Rachmat, MM., M.Si. (Universitas Bale Bandung)
JABARTODAY.COM-BANDUNG. Kemenristekdikti menunjuk Institut Tehnologi Bandung (ITB) untuk membina dan mengasuh delapan (8) perguruan tinggi (1 PTN dan 7 PTS) untuk meningkatan mutu layanan, menumbuhkan budaya serta meningkatkan mutu program studi melalui penguatan sistem penjaminan mutu internal (SPMI).

Delapan perguruan tinggi tersebut antara lain Politeknik Negeri Batam, Universitas Sangga Buana YPKP Bandung, Universitas Kuningan, Universitas Muhammadiyah Sukabumi, Universitas Bale Bandung, Universitas Kebangsaan, Universitas Garut, dan Universitas Al-Ghifari Bandung.

“ITB diundang oleh Kemenristekdikti dan diminta untuk membina dan mengasuh perguruan tinggi negeri dan swasta yang berada pada kluster 3 dan 4. Diutamakan program studi pada perguruan tinggi yang telah mendapatkan bimtek SPMI dari Direktorat Penjaminan Mutu,” ujar Dr. Pepen Arifin, Ketua Satuan Penjaminan Mutu ITB dalam sesi Kick of Meeting dan Workshop Sistem Penjaminan Mutu Internal dalam rangka Program Perguruan Tinggi Asuh ITB 2017, Bandung, Selasa (25/7/2017)

Pepen Arifin menjelaskan desain program Hibah Perguruan Tinggi Asuh ITB 2017 ini meliputi Workshop SPMI, pendampingan penyusunan SPMI, reviu dan analisis borang akreditasi, workshop sistem penjaminan mutu eksternal (SPME) dan pendampingan SPME.

“Selain itu, masing-masing perguruan tinggi bisa mengundang tim SPMI ITB untuk mengadakan Workshop di Perguruan tinggi masing-masing, dirangkai dengan Workshop ke 3 di ITB dan dklanjutkan dengan program magang beberapa hari di ITB,” ujar Pepen.

ITB juga siap menjembatani kemungkinan adanya kolaborasi akademik lainnya dengan 8 perguruan tinggi yang berada di bawah binaan dan asuhan ITB.

“Kami membuka diri untuk kerjasama akademik dengan universitas lain, terutama 21 prodi yang menjadi sasaran program hibah perguruan tinggi asuh ITB. Tujuannya untuk meningkatkan mutu perguruan tinggi terutama prodi-prodi yang masih terakreditasi C,” imbuhnya.

Ia menjelaskan program Perguruan Tinggi Asuh ini dilatarbelakangi oleh masih banyak jumlah perguruan tinggi yang memiliki program studi yang berakreditasi C dan belum terakreditasi.

“Dari Perguruan Tinggi di Indonesia yang berjumlah 4468, baru 26 perguruan tinggi yang berakreditasi A, 296 berakreditasi B dan 690 perguruan tinggi berakreditasi C. Sementara dari ribuan program studi yang ada di Indonesia, baru 2219 prodi yang terakreditasi A, 8554 terakreditasi B, 8130 terakreditasi C dan 6022 belum terakreditasi,” urainya. (ruz)

Related posts