Idul Fitri Jadi Momen Mang Oded Perkuat Ukhuwah Keluarga

Wali Kota Bandung Oded M Danial melakukan Shalat Id di Pendopo Kota Bandung, Minggu (24/5/2020). (foto: humas pemkot bandung)

SEJAK bada subuh, sejadah-sejadah sudah tergelar di Ruang Arab Pendopo Kota Bandung. Sejadah tersebut dipersiapkan untuk pelaksanaan Shalat Idul Fitri oleh keluarga Wali Kota Bandung Oded M Danial, Minggu (24/5/2020).

Saat matahari mulai muncul dari timur, takbir-takbir mulai dilantunkan oleh anggota keluarga di ruangan tersebut. Satu-persatu keluarga Pendopo berkumpul di Ruang Arab menunggu saatnya Shalat Id tiba.

Memasuki waktu duha, atau ketika matahari mulai naik sepenggalahan, Thyazen Abdo Alhakimi, salah seorang menantu Oded, mulai mengambil tempat untuk menjadi imam shalat. Dia membacakan surat Al-A’la di rakaat pertama, dan surat Adh-Dhuha di rakaat kedua.

Selanjutnya, dia pun menjadi khatib dengan menyampaikan hadis tentang nasihat malaikat Jibril yang disampaikan kepada Nabi Muhammad SAW. Dirinya menjelaskan bahwa Jibril memberikan tiga nasihat kepada Nabi Muhammad.

“Hiduplah sesukamu, tapi ingat nanti kamu akan mati. Cintailah sesuatu, tetapi ingat suatu saat akan berpisah. Berbuatlah apa yang engkau inginkan, suatu hari engkau akan dapat balasannya,” tutur Thyazen, yang juga seorang hafiz Quran ini.

Berita Terkait

Seusai khutbah, anak dan menantu Oded pun melakukan sungkem untuk saling bermaaf-maafan. Oded dan istri, Siti Muntamah, tak kuasa menahan air mata saat satu persatu anak-anak dan menantunya menciumi tangan dan memeluk mereka.

Suasana idul Fitri tahun ini memang berbeda bagi keduanya. Tak semua putri mereka hadir di Pendopo untuk merayakan lebaran bersama. Putri sulung mereka yang berdomisili di Indramayu tak ikut mudik untuk bertemu dengan orang tuanya.

Hal yang sama juga mungkin dirasakan oleh sebagian warga Kota Bandung. Pandemi Covid-19 telah membawa perubahan pada berbagai sisi kehidupan. Oded pun merasakan hal yang sama.

“Walaupun suasana lebaran yang berbeda dari biasanya, tapi saya berharap tidak mengurangi keberkahan kita. Terpenting adalah bagaimana kita di penghujung Ramadan ini melakukan perpisahan dengan ‘syahrummubarak’ ini dengan mengambil hikmah semasa Ramadan,” ujar Oded.

Momentum Ramadan dan Idul Fitri tahun ini juga dimanfaatkan Oded guna memperkuat ukhuwah keluarga. Ramadan biasanya menjadi bulan terpadat Oded karena memiliki agenda yang banyak bersama masyarakat. Namun sekarang dirinya justru lebih banyak di rumah karena keadaan yang tidak memungkinkan. Dia bersama sang istri pun bisa memanfaatkan waktu untuk berkumpul dengan anak-anak.

“Ini adalah momentum kesempatan Mang Oded untuk membangun ukhuwah di keluarga, antara Mang Oded dengan Umi karena lebih sering berada di rumah. Yang paling terasa adalah bagaimana membangun kedekatan antara Mang Oded sebagai ayah, sebagai suami, sebagai kakek,” bebernya.

Sebagai kepala daerah, dirinya kerap memanjatkan doa untuk Kota Bandung selama bulan Ramadan. Oded percaya saat Ramadan doa-doa akan dikabulkan.

“Mang Oded meminta keberkahan karena Ramadan adalah bulan penuh berkah. Mang Oded juga meminta naungan rahmat karena Ramadan adalah bulan penuh rahmat, serta memperbanyak istighfar atau memohon ampunan,” ucapnya. (*/vil)

Related posts