JABARTODAY.COM – SAMARA — Bagi kontestan Piala Dunia, lolos dari babak penyisihan grup dan meraih tiket Babak 16 Besar merupakan sebuah misi penting. Itulah sebabnya, setiap peserta World Cup 2018 mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya demi mendapat satu tempat Babak 16 Besar.
Setelah meraih kemenangan perdana, kampiun Denmark kembali membidik kemenangan keduanya demi memastikan satu tiket 16 Besar. Begitu pula dengan Australia. Negara persemakmuran ini pun ingin menjaga asa menembus 16 Besar, setelah keok 1-2 oleh Les Bleus Prancis pada tarung pertamanya.
Dalam laga lanjutan Grup C di Samara Arena Stadium, Kamis (21/6), yang berakhir 1-1 itu, The Dynamite dan The Socceroos terlibat pertempuran sengit. Di stadion yang berdaya tampung 44.918 penonton itu, jawara Euro 1992 unggul menit 7 berkat gol yang dicetak attacking midfielder andalan Tottenham “The Lily White” Hotspurs, Christian Eriksen.
The Aborigin Country, yang berambisi menembus 16 Besar, tersentak. Mereka meningkatkan tempo permainan. Tekanan demi tekanan Australia lancarkan. Hasilnya, menit 38, Australia mendapat penalti.
Putusan penalti itu, lagi-lagi berdasarkan tayangan Video Assistant Referee (VAR), yang menunjukkan terjadinya handsball oleh Yussuf Poulsen. Michael John Jedinak menjadi algojo. Pemain brewok bernomor punggung 15 itu sukses menaklukkan kiper Denmark, Kasper Schmeichel, yang merupakan anak Peter Schmeichel, kiper legendaris Denmark dan raksasa Premier League, Manchester “The Red Devils” United, Peter Schmeichel, 1-1. Skor tidak berubah hingga laga usai.
Bagi Denmark, skor itu membuat peluang mereka memasuki Babak 16 Besar tetap terjaga. Bermodalkan poin 4, Denmark menguasai puncak klasemen Grup C. Sementara bagi Australia. Hasil itu membuat langkah mereka makin berat. Pada laga terakhir, Australia tidak cukup menekuk Peru. Nasib Australia ditentukan laga antara Prancis dan Denmark. (win)
KLASEMEN GRUP C
Denmark 2 2 1 0 2-1 4
Prancis 1 1 0 0 2-1 3
Australia. 2 0 1 1. 2-3 1
Peru 1 0 0 1 0-1 0
