
JABARTODAY.COM, BANDUNG – Universitas Insan Cendekia Mandiri (UICM) dan Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Barat menandatangani Memorandum of Understanding (MOU) kerjasama dan nota kesepahaman pada Kamis (27/11/2025). Penandatanganan berlangsung di kantor Dewan Dakwah Jabar, Jalan Moh Toha, Kota Bandung.
Penandatanganan dilakukan langsung oleh Dr. Ir. Asep Najmudin, M.P selaku Rektor UICM dan KH. Muhammad Roinul Balad selaku Ketua Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia Provinsi Jawa Barat, disaksikan oleh sejumlah pengurus dari kedua lembaga.
Ruang Lingkup Kerjasama
Nota Kesepahaman ini mencakup berbagai bidang strategis, yakni Pendidikan, Pelatihan, Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat, serta Pengembangan Sumber Daya Manusia. Adapun ruang lingkup kerjasama meliputi lima poin utama.
Pertama, pertukaran narasumber, tenaga ahli, dan praktisi antara kedua lembaga. Kedua, penyelenggaraan kuliah umum, diskusi ilmiah, dan kegiatan dakwah kampus. Ketiga, program magang, penelitian, dan pengabdian masyarakat bersama. Keempat, publikasi bersama di bidang pendidikan, dakwah, dan sosial. Kelima, kerja sama lain yang disepakati kemudian sesuai kebutuhan kedua belah pihak.
Prinsip 4C untuk Kesuksesan
Dalam sambutannya, Rektor UICM, Asep Najmudin, menyinggung faktor kesuksesan dalam sebuah aktivitas bersama dengan menggunakan prinsip 4C, yakni Critical Thinking (Berpikir Kritis), Creativity (Kreativitas), Collaboration (Kolaborasi), dan Communication (Komunikasi). Menurutnya, prinsip 4C tersebut juga dapat menjadi landasan dalam bidang pendidikan, dakwah, dan sosial seperti yang sudah dilakukan Dewan Dakwah selama ini.
“Di zaman sekarang ini kreativitas dan kolaborasi menjadi sebuah keniscayaan dalam kesuksesan, termasuk dalam bidang dakwah. Sebab, tidak ada kesuksesan yang dapat diraih sendirian,” ungkap Asep Najmudin.
Rektor UICM ini sangat mengapresiasi kerjasama dengan Dewan Dakwah Jabar. Sebagai institusi pendidikan, menurut Asep, ada banyak hal yang bisa dilakukan bersama Dewan Dakwah yang terjun langsung dalam pembinaan masyarakat.
Program Beasiswa untuk Dai
Salah satu program konkret yang ditawarkan adalah peningkatan kualifikasi akademik para dai. UICM siap memfasilitasi para dai untuk melanjutkan pendidikan hingga meraih gelar sarjana (S1) melalui skema beasiswa.
“Untuk kerjasama bidang pendidikan misalnya kita dapat upgrade para dai menjadi sarjana (lulus S1) dengan skema beasiswa. Kalau untuk bidang pertanian misalnya kita kembangkan pola smartfarming yang memiliki potensi dan nilai lebih dari sekedar pertanian tradisional,” imbuh Asep.
Rektor menambahkan bahwa pengembangan juga dapat dilakukan melalui agrowisata dan modern training farming bagi kelompok lain yang ingin mengembangkan sektor pertaniannya. Hal serupa juga berlaku untuk bidang ekonomi dan peningkatan SDM secara keseluruhan.
Kemandirian Ekonomi Dewan Dakwah
Asep Najmudin juga menyoroti pentingnya kemandirian ekonomi bagi lembaga dakwah. Menurutnya, sebagai lembaga pendidikan, dakwah, dan sosial, Dewan Dakwah perlu memiliki kemandirian ekonomi untuk menopang kelancaran program-programnya.
“Sebagai lembaga pendidikan, dakwah dan sosial maka perlu rasanya Dewan Dakwah juga memiliki kemandirian ekonomi untuk menopang kelancaran program. Sebab rasanya semua perlu biaya yang harapannya tidak selalu mengandalkan dari donasi tetapi juga dari sektor ekonomi yang dikembangkan Dewan Dakwah,” terang Rektor UICM.
Respons Ketua Dewan Dakwah Jabar
Menanggapi kerjasama ini, KH Muhammad Roinul Balad menyambut baik dan bersyukur bisa menjalin kolaborasi dengan UICM. Menurut KH Roin, inovasi dan kolaborasi dalam dakwah, pendidikan, dan sosial sangat diperlukan seiring perkembangan zaman.
“Seiring dengan perkembangan dan kemajuan zaman seorang dai pun dituntut inovatif dan kreatif. Maka kerjasama dan kolaborasi dengan UICM ini mudah-mudah menjadi salah satu solusi aplikatif dalam meningkatan skill dan kapasitas dai dalam menjawab tantangan zaman,” ungkap KH Roin dengan penuh harapan.
Potensi Lahan Wakaf dan SDM
Dalam kesempatan tersebut, KH Roin juga mengungkapkan bahwa Dewan Dakwah memiliki sejumlah lahan wakaf yang berpotensi untuk dikembangkan menjadi wakaf produktif. Beberapa lahan wakaf yang disebutkan antara lain berlokasi di Jatinangor (Sumedang), Tasikmalaya, Kuningan, dan beberapa lokasi lainnya di Jawa Barat.
Dari sisi sumber daya manusia, Dewan Dakwah Jawa Barat memiliki jaringan yang cukup luas. Organisasi ini memiliki kepengurusan di 22 kota dan kabupaten di Jawa Barat dengan total 700 dai yang tersebar di seluruh provinsi.
“Kalau pontensi SDM kita Dewan Dakwah ada di 22 kota dan kabupaten di Jabar. Sementara untuk dainya ada 700 dai di Jawa Barat,” terang KH Roin memaparkan potensi yang dimiliki.
Rencana Tindak Lanjut
Setelah penandatanganan MOU ini, agenda berikutnya yang akan dilakukan adalah penandatanganan MOA (Memorandum of Agreement) yang lebih detail. Selain itu, akan dilakukan survey ke lokasi lahan-lahan wakaf yang ada di berbagai daerah di Jawa Barat untuk melihat potensi dan peluang pengembangannya.
Kerjasama antara UICM dan Dewan Dakwah Jawa Barat ini diharapkan dapat memberikan dampak positif yang signifikan, baik dalam peningkatan kualitas para dai, pengembangan ekonomi produktif melalui pengelolaan lahan wakaf, maupun dalam memperkuat gerakan dakwah yang inovatif dan adaptif terhadap perkembangan zaman.
Dengan adanya 700 dai yang tersebar di 22 kota dan kabupaten di Jawa Barat, potensi untuk meningkatkan kapasitas dan kompetensi mereka melalui program-program yang dikembangkan bersama UICM sangat terbuka lebar. Begitu juga dengan optimalisasi lahan-lahan wakaf yang selama ini belum terkelola secara maksimal.
Kolaborasi ini menjadi contoh baik bagaimana lembaga pendidikan tinggi dan organisasi dakwah dapat bersinergi untuk menghasilkan dampak yang lebih luas bagi masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, dakwah, dan pemberdayaan ekonomi umat.
Sejumlah pengurus Dewan Da’wah Jabar turut dan hadir dan menyaksikan penandatangan MOU ini antara lain Dr.Syarif Hidayat (Kabid Pendidikan), Ustadz Suryawan,M.Pd ( Kabid Dakwah, Ustadz Fadli Maulana (Bendahara) dan KH Daud Gunawan (Ketua Majelis Pertimbangan Wilayah. Sementara dari pihak UICM antara lain H. Ardinal Djalil, S.E., M.M. (Wakil Rektor I), Septian Khaerudin (Humas) dan yang lainnya. [ ]





