JABARTODAY.COM – BANDUNG
Kurang dari 24 jam, sejak dilaporkan hilang pada Selasa (4/9) malam. Anak dari Kepala Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Barat, Neneng Atiyatul Faizia, ditemukan selamat sekitar pukul 17.00 WIB, di kawasan Gasibu Bandung, Rabu (5/9).
Saat ditemukan, balita bernama lengkap Zahfa Fatiya Mubarok ditemukan dalam kondisi sehat dan baik-baik saja. Penangkapan sendiri dilakukan atas kerja sama orang tua dan pihak kepolisian.
Saat itu, Meta si penculik, sedang berada di Lembang, Kabupaten Bandung Barat. Melalui perangkap jajaran kepolisian, akhirnya Meta membawa Zahfa ke Lapangan Gasibu.
“Disitulah Meta beserta bayi yang diculiknya, ditangkap tanpa perlawanan,” kata Kepala Polrestabes Bandung, Komisaris Besar Abdul Rakhman Baso, di Bandung.
Rakhman bersyukur, penangkapan Meta, yang memiliki nama lengkap Popon itu, bisa dilakukan dengan sigap oleh anggotanya. Sebab, jika tidak cepat, kemungkinan Meta akan kabur jauh membawa Zahfa, dan meninggalkan Bandung. “Alhamdulilah. Penculikan ini tidak menjadi kasus yang berkepanjangan,” ujarnya.
Saat ditanya motif pelaku, dia belum bisa menuturkan, karena Meta masih diamankan dan diperiksa di Mapolsek Arcamanik.
Diungkapkan Rakhman, Meta dijerat Pasal 32 KUHP dengan ancaman 7 tahun penjara. Perempuan asal Garut itu juga telah melanggar UU Perlindungan Anak Pasal 83, dengan ancaman kurungan 15 tahun.
Sebelumnya, Zahfa (2) dibawa oleh Meta sekitar pukul 11.00 WIB, Selasa kemarin. Saat itu, Meta keluar dengan alasan membeli obat. Namun hingga pukul 20.00 WIB, kedua orang tuanya mendapati kabar Zahfa belum kembali. Keduanya panik.
Maka itu, mereka melakukan pencarian langsung di kontrakan Meta, dibilangan Cicaheum. Namun tidak menuai hasil. Mereka pun langsung melapor ke Polsek Arcamanik sekitar pukul 23.00 WIB.
Meta sendiri membawa kabur sang balita ke kediaman kedua orangtuanya, di Komplek Pos Giro Blok I No 97, Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung. (AVILA DWIPUTRA)
