JABARTODAY.COM – BANDUNG
Manajer Persib Bandung Umuh Muchtar harus mengurungkan niatnya memiliki lapangan sepakbola untuk timnya. Pasalnya, tanah yang akan dibangun tersebut masih berstatus sengketa.
Umuh mengaku, tanah di Kabupaten Bandung yang rencananya dibangun sudah ia bayar setengahnya, yakni Rp 2,5 miliar kepada DS dan SR. Pembayaran dilakukan hanya karena kepercayaan kepada orang yang menawarkan tanah.
“Saya menilai mereka orang yang dapat dipercaya. Tapi ternyata saya salah menilai. DS adalah anggota DPRD Kabupaten Bandung dan SR tetangga saya dulu. Padahal saya ingin sekali membuat lapangan, itu bisa dipakai Persib latihan jika kesulitan di tempat lain,” ujar Umuh di Mess Persib, Jumat (28/3/2014).
Dugaan penipuan yang dilakukan kedua orang ini sudah pernah masuk ranah hukum. Sebab, dirinya tidak ingin ada masalah di kemudian hari. Hasil pertemuan, dituturkan Umuh, keduanya berjanji akan mengembalikan uang pada November 2013. “Sudah kurang lebih satu tahun lalu masalah ini. Saya sebenarnya malu membuka hal ini. Apalagi saya ingin membangun lapangan,” ucap Umuh.
Saat ini, beberapa bukti, seperti kuitansi pembayaran dan surat-surat lainnya sudah dikantonginya. Namun, surat ukur dari Badan Pertanahan Nasional belum keluar, dikarenakan permasalahan tersebut. “SR tetangga saya dulu itu tahu jika saya suka jual beli tanah. Dia menawarkan tanah di Tegal Luar, Kabupaten Bandung. Setelah cocok dan akan membayar, SR mengajak DS beserta salah orang yang mengaku sebagai pemilik tanah. Saya baru tahu saat mau mengukur, ternyata tanahnya bermasalah,” tandas Umuh. (VIL)
