JABARTODAY.COM – BANDUNG — Melakukan ekspansi bisnis merupakan sebuah strategi yang diterapkan setiap korporasi. Hal tu pun menjadi bagian rencana bisnis PT Bank Pembangunan Daerah Jabar-Banten Tbk alias bank bjb.
Pada Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPS LB) bank bjb di Aryaduta Hotel, Jalan Sumatera Bandung, Selasa (11/12), terungkap bahwa pelaksanaan Program Penambahan Modal Perusahaan terbuka Tanpa Memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (PMT HMTED) mendapat persetujuan. “Pelaksanaan program itu tentunyq sesuai Peraturan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) nomor 38/POJK.04/2014. Jangka waktu pelaksanaannya, maksimal 2 tahun sejak RUPSLB,” tandas M. As’adi Budiman, Vice President Corporate Secretary Division bank bjb.
Adi, sapaan akrabnya, meneruskan, pihaknya siap melakukan ekspansi bisnis kredit. Pasalnya, melalui program itu, pihaknya memperoleh suntikan dana senilai Rp 684,19 miliar.
Berbicara soal performa bisnis, Adi mengungkapkan, hingga triwulan III 2018, perbankan BUMD yang dalam RUPS LB itu terjadi pelepasan saham Pemerintah Provinsi (Pemprov) Banten sebesar 5 persen, pihaknya meraup laba bersih Rp 1,3 triliun. Angka itu, terangnya, lebih tinggi 25,4 persen daripada periode sama 2017.
Pertumbuhan lainnya, kata Adi, juga terjadi pada asset. Hingga September 2018, dia mengutarakan, total asset bank bjb bernilai Rp 114,1 triliun.
Pertumbuhan pun, ucapnya, terjadi pada kredit. Hingga 3 bulan terakhir 2018, beber Adi, pihaknya menyalurkan kredit bernilai Rp 74,6 triliun. Penyaluran itu, sambungnya, diimbangi oleh terjaganya Non-Performing Loan (NPL) pada level 1,58 persen.
“Kami pun mencatat bahwa pendapatan bunga bersih atau Net Interest Income, tumbuh 4,1 persen lebih baik daripada pencapaian triwulan III 2017. Begitu pula Fee Based Income, yang tumbuh signifikan, 23,2 persen daripada triwulan III tahun lalu,” pungkas Adi. (win)
