JABARTODAY.COM- Guru Besar Ilmu Politik dari Universitas Nasional Prof. Dr. Maswadi Rauf MA mengingatkan pemerintah agar utang negara yang dilakukan pemerintah saat ini harus digunakan secara cerdas dan bukan untuk tambal sulam.
“Utang kita semakin hari memang semakin banyak. Utang tidak apa-apa, namun harus digunakan untuk hal-hal yang produktif, bukan untuk konsumtif, ” kata Maswadi Rauf di Jakarta 28 Nopember 2017.
Pendapat itu disampaikan Maswadi Rauf saat membuka Seminar “Paradoks Utang Pemerintah” yang diselenggarakan Sekolah Pascasarjana Universitas Nasional, Selasa (28/1).
Maswadi mengatakan, hutang dimasa lalu, terutama yang dilakukan oleh negara-negara berkembang seperti Indonesia merupakan prestasi, namun saat ini tidak demikian.
“Dinilai prestasi karena dengan utang tersebut terdapat persepsi bahwa kita dipercaya orang atau negara lain. Dimasa Orde Baru hal itu dinilai bagus, meskipun untuk konsumsi, nah sekarang tidak bisa demikian,” tegas Maswadi.
Utang Intelek
Maswadi menekankan pentingnya utang bagi negara. Namun, tambah Maswadi, utang yang diperoleh itu harus dilakukan secara intelek dan bukan seperti utang orang kampung dimasa lalu.
“Utang itu harus diarahkan untuk pengembangan usaha, bukan terus-terusan untuk menambal anggaran atau konsumsi, itu tidak intelek,” tegas Maswadi dengan mimik serius. (Jos).
